MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta bersama Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) melanjutkan pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2A rute Bundaran HI sampai Monas. Pengerjaan akan dilakukan pada Maret 2020.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan proyek MRT Jakarta CP201 ini dikerjakan sepanjang 2,8 Kilometer (Km).
Baca Juga
MRT, Bukti Keberhasilan Jokowi Wujudkan Mimpi 'London Underground' di Jakarta
"Sepanjang 2,8 kilometer, dari Bundaran HI ditambah dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Thamrin dan Monas," kata William Sabandar, di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Fase 2A ini pembangunannya dibagi menjadi tiga lingkup yakni CP201 membentang dari Thamrin ke Monas, kemudian untuk CP202 yaitu Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar. Selanjutnya di CP203 dari Glodok dan Kota. Sedangkan Fase 2B bakal dilanjutkan pembangunannya dari Kota ke Ancol Barat.

William menuturkan bahwa paket CP201 merupakan pembangunan terowongan dan jalur MRT bawah tanah yang menghubungkan Bundaran HI sampai Harmoni.
Baca Juga
"Ini adalah peristiwa penting menandai dimulainya pekerjaan konstruksi pembangunan terowongan dan stasiun bawah tanah dari Bundaran HI menuju ke Kota. Dimulai dengan pembangunan terowongan dari Bundaran HI ke Harmoni," ungkap William.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap pernambahan rute MRT dapat memanjakan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum yang terintegrasi.
"Jadi fase 2 ini semua stasiun didesain untuk bisa terintegrasi dengan moda transportasi umum lain," jelas dia.
Anies menerangkan, pembangunan MRT fase 2 CP201 memiliki tantangan tersendiri dari pembangunan sebelumnya. Lantaran lokasi pembangunan yang harus memperhatikan aspek lingkungan di kawasan Monas.
"Ini memiliki tantangan yang tidak sederhana. Karena menyangkut kawasan strategis dan tantangan alam yang tidak sederhana," jelas dia.
Baca Juga
Perjalanan Setengah Hari Menjajal MRT Baru di Ibu Kota Indonesia
Fase kedua ini, lanjut Anies, akan membuat semua stasiun didesain agar terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya.
"Sekarang sudah dirancang untuk terintegrasi dan ini akan dilakukan untuk seluruh pembangunan transportasi umum, MRT maupun BRT maupun LRT sebagai satu kesatuan," tutupnya. (Asp)