Pengalihan Deviden 'Plat Merah' Bisa Jadi Solusi Kekurangan Anggaran COVID-19 DKI

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Selasa, 12 Mei 2020
Pengalihan Deviden 'Plat Merah' Bisa Jadi Solusi Kekurangan Anggaran COVID-19 DKI
Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI, Rasyidi (kiri) (http://dprd-dkijakartaprov.go.id/)

Merahputih.com - Sebanyak 19 BUMD di lingkup Pemprov DKI Jakarta berpotensi dapat merelokasi dividennya untuk penanganan COVID-19. Angkanya pun mencapai Rp703,7 miliar.

"Jadi saya kira dana CSR-nya cukup bagus, sehingga ini akan dibantukan dalam rangka COVID-19 untuk sembako dan lain sebagainya," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI, Rasyidi, Senin (12/5).

Baca Juga:

Terbang dari Solo ke Jakarta dari Bandara Adi Soemarmo, Citilink Hanya Membawa 1 Penumpang

Realokasi anggaran dari dividen BUMD diperlukan. Mengingat masih defisitnya target pendapatan APBD DKI tahun 2020 hasil penyesuaian sebesar Rp2,9 triliun. “Karena kita masih kekurangan anggaran Rp2,9 triliun dan saat ini sedang dibahas juga oleh Pemprov DKI," kata Rasyidi.

BUMD itu antara lain PT. Transjakarta sebesar Rp40,19 miliar, Perumda Pasar Jaya sebesar Rp40,09 miliar, Perumda Pembangunan Sarana Jaya Rp24,47 miliar, PD. PAL Jaya sebesar Rp20,06 miliar, hingga PT. Food Station Tjipinang Jaya sebesar Rp18,5 miliar.

Namun, Rasyidi mengingatkan bahwa besaran itu masih jauh untuk menutupi defisit APBD. Sehingga, DPRD DKI mendesak BUMD untuk merasionalisasi penerimaan dana coorporate social responsibility (CSR). Untuk sementara Komisi C mengasumsikan BUMD DKI dapat merealokasi 2 persen sampai 3 persen penerimaan dari CSR tersebut.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI, Rasyidi (http://dprd-dkijakartaprov.go.id/)

Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) juga diminta memonitor langsung pergerakan dividen dan pendapatan CSR untuk kemudian ditetapkan angka ril untuk seluruhnya dialihkan pada penanganan dan pemulihan atas dampak corona di DKI Jakarta.

DPRD juga meminta BUMD segera memprosesnya sebelum akhir Mei 2020 ke Pemerintah DKI Jakarta sebagai pemegang saham. "Jangan lambat, karena kita butuh sekarang untuk penangananan COVID-19," jelas Rasyidi.

Sementara, Kepala BPBUMD DKI Faisal Syafruddin mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan proyeksi deviden dari Rp750 miliar menjadi Rp703,73 miliar lantaran ada sejumlah BUMD yang baru selesai menetapkan nilai deviden dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

“Jadi kita laporkan bahwa baru ada 3 BUMD yang baru selesai RUPS, yaitu Food Station, Bank DKI dan MRT Jakarta. Sedangkan yang lain baru akan melaksanakan RUPS dalam waktu dekat, terus ada beberapa BUMD yang fokus terhadap penanganan corona. Sehingga, harusnya proyeksi Deviden kita bisa menuju ke Rp750 miliar tadi, tapi hari ini baru terkonfirmasi untuk realokasi sebesar Rp703,73 miliar,” terangnya.

Baca Juga:

INTI Gandeng Pemuda Pancasila Salurkan Bantuan ke Warga Terimbas COVID-19

Meski demikian, pihaknya akan tetap berupaya optimal memastikan agar seluruh BUMD segera merealokasi deviden hingga CSR supaya kebutuhan masyarakat ditengah pandemi corona bisa teratasi dengan baik.

"Besok kita akan langsung koordinasi dengan BUMD agar ada realokasi deviden dan dana CSR untuk COVID-19, sebelum akhir bulan (Mei) ini harus sudah bisa terbayarkan kepada Pemprov DKI," tutupnya. (Asp)

#DPRD DKI Jakarta
Bagikan
Bagikan