MerahPutih.com - Merebaknya kasus ginjal akut misterius pada anak di Jakarta harus menjadi perhatian serius Pemerintah DKI Jakarta. Dari laporan Dinkes DKI, sudah ada 25 anak meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut.
Maka dari itu, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Idris Ahmad meminta Pemprov DKI untuk bekerja cepat melakukan antisipasi atau penanganan penyakit ginjal akut.
Baca Juga:
"Dari datanya kita mengalami lonjakan kasus ginjal akut pada anak ini sejak Bulan Agustus tahun ini, tingkat kematiannya pun tergolong tinggi yaitu 25 jiwa sepanjang tahun 2022. Ini harus jadi alarm bersama untuk melakukan mempersiapkan langkah intervensi," kata Idris.
Idris mengatakan hal paling mendasar adalah sosialisasi kepada masyarakat terkait gejala dan penyebaran penyakit ini.
"Karena penyakit ini awam di tengah masyarakat, sosialisasi dan edukasi masif harus dilakukan agar kasus-kasus yang ada dapat terdeteksi sejak awal. Masyarakat juga harus diberikan pemahaman bagaimana mencegah penyakit ini," tambah Idris.
Ia meminta seluruh puskesmas di wilayah juga punya strategi deteksi dan kontrol penyakit ini.
"Puskesmas di wilayah harus jadi garda terdepan melakukan pendeteksian resiko terutama di pemukiman padat penduduk. Termasuk pengawasan obat obat yang mempunyai risiko penyebab sesuai arahan kemenkes." tutupnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ada 25 anak di Jakarta yang meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut misterius selama 2022.
Adapun pada periode 1 Januari hingga 13 Oktober 2022 tercatat ada 42 kasus akut misterius pada anak di DKI.
Dalam akun Instagram dinkesdki merinci, sebanyak 29 kasus ginjal akut misterius merupakan laki-laki dan 13 kasus perempuan. Kemudian, sebanyak 37 kasus merupakan anak usia balita dan 5 kasus lainnya usia 5 sampai 18 tahun.
"Dari 42 kasus dilaporkan, 25 kasus meninggal, 7 rawat inap, dan 10 sembuh," tulis Dinkes DKI, Jumat (14/10). (*)
Baca Juga:
Reaksi Berbahaya Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Pemicu Gagal Ginjal Akut