Pemkot Bandung Kejar Target 2,3 Juta Vaksinasi
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Bandung mengejar target 2,3 juta vaksinasi COVID-19 sebagai upaya percepat kekebalan kelompok. Hal itu membuat Pemkot tidak membatasi warga luar kota Kembang untuk ikut vaksinasi.
Hingga kini, Pemkot Bandung baru mencapai 96 persen dari total vaksinasi awal sebanyak 474.000 orang. Sedangkan vaksinasi tahap pertama bagi lansia baru di angka 35 persen.
Baca Juga
Vaksinasi COVID-19 per Hari Tembus 1,2 Juta, Target Jokowi Terlampaui
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, jika pendekatan vaksinasi memakai administrasi kependudukan, maka ada sekitar 1,8 juta penduduk Kota Bandung yang siap divaksin, setelah mengukur aspek kesehatan mereka.
"Kalau dikurangi 474 ribu berarti kita punya 1,3 juta (target vaksinasi). Itu kalau pendekatannya administrasi kependudukan," kata Ema dalam keterangannya di Bandung, Minggu (27/6).
Maka untuk mengejar target tersebut, terang Ema, Pemkot Bandung terus mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi massal seperti yang berlangsung di Landmark Residence.
Ema menjelaskan, vaksinasi tersebut mampu menjangkau 8.000 orang dalam sehari. Langkah tersebut dapat mempercepat kekebalan kelompok, apalagi jika dilaksanakan di berbagai wilayah.
"Kalau 183 lokasi ini, ambil saja bisa 5.000 orang, kalikan saja. Jika ada 10.000 sehari, untuk mengejar 2,3 juta memerlukan sekitar 4-5 bulan baru bisa tuntas," ujarnya.
Dalam menghadapi target tersebut, ia mengaku optimis. Menurutnya, pelayanan kesehatan harus maksimal. “Kalau kitanya loyo, bagaimana nanti ke masyarakatnya," tambahnya.
Apalagi saat ini level kewaspadaan Kota Bandung sudah berada di zona risiko tinggi. Menurut Ema, pemerintah daerah harus bekerja keras dan bekerja sama mengembalikan level kewaspadaan menjadi lebih baik.
Syaratnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
"Kalau disiplin, Insya Allah kita akan secepatnya reborn ke label kewaspadaan yang jauh lebih bagus. Itu supaya kegiatan perekonomian cepat bergerak. Kalau vaksin itu dimaksimalkan, target kita terbangun herd immunity yang harus segera terealisasi," ungkapnya.
"Kalau itu sudah terealisasi, saya fikir semangat masyarakat akan kembali tumbuh. Kemudian daya tahan tubuh masyarakat semakin kuat, sehingga tidak ada potensi terpapar dan tidak dalam posisi memaparkan," tandas Ema. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga