MerahPutih.com - Sebuah tim khusus Badan Intelijen Nasional Turki (MIT) melakukan upaya penangkapan terhadap pemimpin kelompok bersenjata Daesh/ISIS Abu Hussein al-Qurashi.
Namun sebelum ditangkap hidup-hidup, Al-Quraishi tewas bunuh diri dengan meledakkan bom rompi, setelah mengetahui bahwa dia akan ditangkap.
Badan intelijen Turki menerima petunjuk bahwa Al-Qurashi saat itu berada di Kota Jinderes Afrin di Suriah utara dan akan segera dipindahkan.
Baca Juga:
Jenderal AS Sebut ISIS di Afghanistan Kini Lebih Kuat
Sebuah tim khusus pada Sabtu (29/4) menggerebek sebuah rumah dengan ruang bawah tanah, tempat dia bersembunyi dan melakukan operasi rahasia.
Tim tersebut memerintahkan agar Al-Qurashi menyerah ketika mereka menggerebek rumah itu, tetapi tidak ada tanggapan.
Mereka kemudian meledakkan tembok halaman rumah, pintu masuk belakang dan dinding samping untuk masuk ke dalam bangunan tersebut.
Ketika Al-Qurashi menyadari dirinya akan ditangkap, dia lantas meledakkan rompi bom bunuh diri.
Baca Juga:
Taliban Klaim Bunuh Kepala Intelijen ISIS
Operasi yang berlangsung sekitar empat jam itu tidak melukai warga sipil atau tim intelijen yang terlibat. Demikian menurut para sumber yang berbicara secara anonim karena tidak berwenang berbicara kepada media, seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu (30/4) mengatakan bahwa Badan Intelijen Turki (MIT) berhasil membunuh pemimpin ISIS dalam sebuah operasi intelijen di Suriah pada Sabtu (29/4).
"Orang ini telah dilenyapkan dalam sebuah operasi yang dilakukan MIT kemarin," kata Erdogan dalam wawancara langsung di media penyiaran Turki, TRT Turk.
Al-Qurashi bergabung dengan kelompok teror Daesh/ISIS pada 2013 dan dinyatakan sebagai pemimpin baru ISIS pada 30 November 2022 usai pembunuhan pemimpin sebelumnya, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurashi. (*)
Baca Juga:
Densus 88 Temukan Dua Bom saat Geledah Rumah Simpatisan ISIS di Yogyakarta