MerahPutih.com - Jubir Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah memberi jaminan distribusi logistik dari dan menuju sejumlah wilayah di Indonesia berjalan lancar.
Pemerintah telah berkoordinasi untuk memastikan sektor logistik tak mengalami kendala.
Baca Juga:
"Dari gudang logistik sampai daerah, koordinasi kementerian, pemerintah memberikan jaminan kebutuhan dasar masyarakat dijamin tersedia dan dijamin terdistribusi sampai ke masyarakat yang membutuhkan," kata Yurianto kepada wartawan, Selasa (28/4).
Yuri juga menyebut, pemerintah juga telah menyusun jaring pengaman sosial untuk masyarakat yang terdampak corona. Misalnya keringanan kredit untuk usaha.
"Stimulus ekonomi kita kawal agar tepat sasaran karena ini penting untuk memutuskan rantai penularan, cermati kebijakan pemerintah. Sudah kita dengar penjelasan Menteri Koperasi dan UKM dan stimulus kredit usaha rakyat sampai keringanan pajak diberikan," jelas dia.

Kepastian distribusi logistik tersebut diketahui tertuang dalam Permenhub Nomor 25 Tahun 2020. Aturan soal logistik diatur dalam Pasal 5 Ayat 2 (logistik darat), Pasal 14 huruf g (logistik laut), Pasal 21 (logistik udara atau kargo).
Permenhub itu mengatur soal larangan sementara transportasi umum baik darat, laut hingga udara keluar masuk wilayah tertentu. Namun, larangan tak berlaku bagi beberapa kendaraan, seperti angkutan logistik, masih bisa beroperasi.
Yurianto menambahkan, pemerintah selama masa pendemi virus corona di Indonesia memfokuskan layanan konsultasi medis dengan sistem daring untuk pasien. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi beban rumah sakit, terutama yang diminta menangani pasien COVID-19.
Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia yang memanfaatkan fasilitas telemedicine.
"Kita terima kasih sudah banyak masyarakat yang melaksanakan kegiatan ini. Lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia telah manfaatkan layanan ini, disediakan banyak pihak, termasuk Indonesia Telemedicine Association, BUMN, dan lain-lain," ujar Yuri.
Baca Juga:
Kasus Corona Terkini di DKI: Positif 3.950 Orang, Sembuh 341 Jiwa
Yuri menjelaskan, penyediaan layanan telemedicine ini jelas sangat membantu pemerintah. Selain menjadi solusi untuk mengurangi beban rumah sakit, layanan ini juga mendukung aturan untuk menjaga jarak (physical distancing).
Lewat telemedicine, pasien pun dengan leluasa dapat berkonsultasi dengan dokter tanpa harus khawatir tertular COVID-19.
"Untuk bantu memberikan info yang benar untuk menanggulangi COVID dengan cara masyarakat enggak harus datang ke rumah sakit, enggak harus ketemu fisik dengan tenaga medis. Khususnya dokter cukup (lewat) layanan (telemedicine) ini," jelas Yurianto.
Jika semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan fasilitas ini, Yuri yakin ke depannya beban rumah sakit yang sedang merawat ataupun menangani pasien COVID-19 dapat berkurang dengan cepat.
"Ini akan berpengaruh terhadap beban layanan rumah sakit. Kita tahu kalau proses penularan ini enggak dihentikan dan semakin banyak pasien sakit dan dirawat. Beban kita semakin berat untuk menurunkan kasus positif dan meninggal," tutup Yuri. (Knu)
Baca Juga:
Pandemi COVID-19, Kapolda Jateng Klaim Tindak Kejahatan Turun 50 Persen