MerahPutih.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes)terus melakukan investigasi terkait tiga kasus hepatitis akut pada anak.
Kemenkes telah menunjuk dua rumah sakit yang diperuntukkan sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen.
Kedua RS tersebut yakni Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga:
Investigasi Hepatitis Akut, Satu Kasus Miliki Penyakit Penyerta
Pemerintah juga meminta seluruh tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi, khususnya untuk infeksi virus. Selain itu juga, diharapkan adanya rumah sakit rujukan di setiap kabupaten.
Sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian infeksi hepatitis akut pada anak, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Baa Juga:
RSPI Sulianti Saroso Jadi Tempat Rujukan Tangani Hepatitis Akut Misterius
Lead Scientist untuk kasus hepatitis akut Hanifah Oswari mengatakan, Kementerian Kesehatan membantah adanya kaitan antara vaksinasi COVID-19 dengan penyakit hepatitis akut.
"Kejadian ini dihubungkan dengan vaksin COVID-19 itu tidak benar, karena kejadian saat ini tidak ada bukti bahwa itu berhubungan dengan vaksinasi COVID-19," ungkap dr Hanifah.
Lebih lanjut, Hanifah menyampaikan, sampai saat ini juga belum ada bukti yang menunjukkan adanya kaitan penyakit hepatitis akut dengan COVID-19, melainkan adanya kejadian yang koinsiden (bersamaan). (Asp)
Baca Juga:
Tidak Ada Kaitan Vaksinasi COVID-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut pada Anak