Pemerintah Targetkan 2022 Ekonomi Nasional Tumbuh 5,2 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 26 Januari 2022
Pemerintah Targetkan 2022 Ekonomi Nasional Tumbuh 5,2 Persen
Ilustrasi. (Foto: MP/Dicke Prasetia)

MerahPutih.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa pengendalian pandemi COVID-19 yang efektif terbukti menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi Indonesia.

Kementerian Perekonomian menargetkan, ekonomi nasional di tahun 2022 dapat tumbuh hingga 5,2 persen. Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi akan menentukan pencapaian target tersebut.

Oleh karena itu, ucap Airlangga, kerja sama para stakeholder sangat diperlukan dan ini menjadi kunci bagi pemulihan dan mendorong pembangunan ke depan.

Baca Juga:

Percepat Pulihkan Ekonomi, Indonesia Pererat Kerja Sama dengan Singapura

Pemerintah juga akan melanjutkan program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di tahun 2022 dengan alokasi anggaran sebesar Rp 451,64 triliun dengan fokus pada tiga pilar yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.

Khusus vaksinasi, pemerintah akan terus mengakselerasi dan vaksinasi dosis primer diharapkan selesai di Q2-2022. Pemerintah juga telah menjalankan program booster vaksinasi dosis ke-3 yang telah dimulai sejak 12 Januari lalu.

Pemanfaatan PEN tahun 2022, Menko Airlangga menjelaskan bahwa beberapa program akan didorong agar dilaksanakan di depan atau secara front loading di awal tahun. Program-program tersebut antara lain program subsidi bunga KUR sebesar 3 persen untuk Januari – Juni 2022 dan program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN).

Selain itu, terkait insentif fiskal berupa PPN DTP untuk sektor perumahan, yaitu 50 persen untuk di bawah Rp 2 miliar dan 25 persen untuk Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar; dan PPnBM DTP untuk otomotif, terutama otomatif di bawah Rp 200 juta ditanggung 3 persen, 2 persen, 1 persen dan 0 persen setiap kuartalnya, dan antara Rp 200 juta hingga Rp 250 juta sebesar 50 persen atau di kuartal pertama 7,5 persen dan kuartal kedua kembali sebesar 15 persen.

Pemerintah juga terus mendorong perbaikan iklim investasi dengan berbagai regulasi sehingga tentunya diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru. Terdapat 246 bidang usaha prioritas yang terbuka bagi penanaman modal dan tentunya diberikan insentif baik fiskal maupun non fiskal.

"Untuk itu, kemudahan investasi tentu juga perlu didorong oleh para pemerintah daerah agar penciptaan lapangan kerja bisa lebih luas dan terjadi akselerasi pemulihan ekonomi untuk masyarakat,” ujar Menteri Airlangga di Jakarta, Rabu (26/1).

Baca Juga:

Ibu Kota Pindah, Anies: Jakarta Tetap Pusat Perekonomian

Sementara itu, terkait dengan Presidensi G20 Indonesia tahun ini, Indonesia memfokuskan pada tiga kegiatan yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Menko Airlangga meyakinkan, kesempatan ini akan mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi yang tentunya juga pembangunan di aspek sosial dan politik.

“Salah satu yang juga akan didorong di tahun 2022 adalah presidensi Indonesia dalam Forum G20 dan tentu Indonesia akan berada di dalam panggung dunia sehingga tentu diharapkan ini akan mengikuti peningkatan perdagangan investasi. Kita mendorong agar pemulihan sifatnya inklusif, kuat, dan berkelanjutan," papar Menko Airlangga.

Selama Presidensi G20, akan digelar lebih dari 150 pertemuan di 19 kota dengan sekitar 18.000 lebih delegasi yang akan hadir, diperkirakan akan mendorong tumbuhnya 33.000 lapangan kerja, meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, meningkatkan PDB nasional sebesar Rp 7,4 triliun.

Serta akan bermanfaat sekitar 2 kali lebih besar dari penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB tahun 2018 lalu di Bali. (Asp)

Baca Juga:

Nongkrong Bareng Crazy Rich Surabaya, Ridwan Kamil Bicara Potensi Ekonomi Digital

#Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Indonesia #Pertumbuhan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan