Pemerintah Pakai Vaksin Buatan Biofarma untuk Vaksinasi Masyarakat Umum
MerahPutih.com - Pemerintah mulai mengalakkan vaksinasi untuk menekan angka kasus COVID-19 di Indonesia. Vaksinasi corona tahap pertama menyasar tenaga kesehatan (nakes) dengan menggunakan vaksin Sinovac. Selanjutnya pejabat pemerintah dan masyarakat umum.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, kemungkinan besar vaksin COVID-19 yang akan divaksinasi kepada masyarakat umum nantinya merupakan vaksin produksi dalam negeri.
Baca Juga
Dengan vaksinasi produk lokal diharapkan akan lebih cocok untuk tubuh warga Indonesia.
"Masyarakat umum akan mendapatkan vaksinasi corona setelah nakes dan tenaga pendukung lainnya selesai disuntik vaksin," ujar Muhadjir saat meninjau vaksinasi corona tahap kedua di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, Jumat (29/1).
Muhadjir mengatakan vaksinasi masyarakat umum saat ini sedang disiapkan teknisnya. Untuk vaksin corona masyarakat umum diperkirakan akan menggunakan vaksin buatan lokal.
"Vaksinasi corona nakes buatan Tiongkok. Untuk masyarakat umum Insya Allah sudah bisa menggunakan yang diproduksi oleh Biofarma," kata dia.
Ia menegaskan dengan vaksin buatan lokal dari Biofarma setidaknya bisa menjamin halal dan cocok untuk masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk teknisnya, lanjut Muhadjir, kemungkinan akan dilaksanakan secara masif berdasarkan kelompok masyarakat.
"Vaksin produksi sendiri maka pasti akan lebih cocok bagi masyarakat kita," katanya.
Ia berharap masyarakat bisa bersabar untuk mendapatkan vaksin corona karena saat ini memang vaksinasi diutamakan untuk nakes terlebih dulu. Untuk vaksin sendiri sementara memang masih pakai Sinovac karena produksi Biofarma diprediksi baru bisa dipakai untuk vaksinasi April nanti.
"Presiden Jokowi sudah menyampaikan Februari ini kalau bisa sudah untuk masyarakat umum disuntik vaksin. Harapannya memang semakin cepat semakin baik," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga
Vaksin Terbatas, Vaksinasi COVID-19 Harus Dibarengi Penelitian Lanjutan