Pelonggaran Ibadah Ramadan dan Mudik Lebaran 2022, Begini Jawaban Satgas

Andika PratamaAndika Pratama - Rabu, 23 Maret 2022
Pelonggaran Ibadah Ramadan dan Mudik Lebaran 2022, Begini Jawaban Satgas
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: antaranews)

MerahPutih.com - Pemerintah melakukan pelonggaran aturan aktivitas keagaaman pada saat bulan Ramadan. Selain itu, masyarakat juga dipersilakan mudik saat Hari Raya Idul Fitri.

Maka dari itu, pemerintah akan terus mengencarkan cakupan vaksinasi sehingga ibadah Ramadan dan mudik Lebaran tahun ini bisa tanpa ada halangan yang merintang.

Baca Juga

Jokowi: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Tidak Perlu Jalani Karantina

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menyatakan, pemerintah tengah mempersiapkan kondisi yang terkendali, seperti kedisiplinan protokol kesehatan (prokes) dan cakupan vaksinasi.

"Hal ini agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sosial masyarakat termasuk aktivitas keagamaan agar tetap aman," katanya saat saat konferensi pers, Rabu (23/3).

Potensi penularan bisa dicegah melalui disiplin prokes. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, membatasi mobilitas, hingga menghindari kerumunan.

"Ketaatan kita pada hal kecil dan sederhana seperti prokes, merupakan jaminan perlindungan paling optimal," jelas Wiku.

Ia juga mengatakan capaian vaksinasi booster di Indonesia mencapai 6,0 persen. Sehingga diperlukan kerja sama semua pihak untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster.

Wiku menjelaskan di tingkat dunia, capaian vaksinasi telah mencapai 18,55 persen. Dengan 15 negara, memiliki rentang capaian vaksinasi booster antara 30 hingga 80 persen. Namun, jika tidak dibarengi penerapan protokol kesehatan yang disiplin, potensi kenaikan kasus COVID-19 akan tetap ada.

Baca Juga

Jokowi Persilakan Warga Mudik Lebaran, Syaratnya Dua Kali Vaksin

Ia pun mencontohkan lima dari 15 negara yang capaian vaksinasi di atas angka dunia, mengalami kenaikan kasus karena longgarnya protokol kesehatan.

Kelima negara tersebut memiliki capaian booster yang tinggi yaitu Italia 63 persen, Jerman 58 persen, Inggris 57 persen, Vietnam 45 persen dan Thailand 32 persen dan telah melakukan pula berbagai penyesuaian kebijakan seperti karantina.

"Hal tersebut tidak dibarengi dengan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat," ucap Wiku.

Karena itu, ia meminta semua masyarakat untuk mempertahankan disiplin protokol kesehatan sembari tetap berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi booster.

"Peningkatan pengawasan terhadap implementasi prokes di tempat-tempat umum juga penting untuk terus ditingkatkan," papar dia.

Wiku menekankan setiap orang yang sudah divaksin bahkan divaksin booster, tetap harus disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Booster dan protokol kesehatan adalah dua kunci yang tak terpisahkan.

"Sebab faktanya potensi kenaikan kasus masih tetap ada jika vaksin booster, tidak dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mempersilakan umat Islam untuk shalat tarawih berjamaah di masjid pada Ramadhan tahun 2022 ini.

"Tahun ini umat muslim dapat kembali menjalankan ibadah shalat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi dalam konferensi pers daring, Rabu (23/2).

Tak hanya itu, pemerintah juga mengizinkan masyarakat mudik pada Lebaran tahun ini. Namun, hanya yang sudah divaksin lengkap dan mendapat booster atau vaksinasi dosis ketiga yang boleh pulang ke kampung halaman. Meski begitu, pemerintah belum membolehkan buka puasa bersama atau open house saat Lebaran nanti. (Knu)

Baca Juga

Jokowi Perintahkan Pejabat Tidak Gelar Bukber dan Open House Lebaran

#COVID-19 #Satgas COVID-19 #Kasus COVID-19 #Mudik Lebaran #Ramadan
Bagikan
Bagikan