Pemerintah Keluarkan Obligasi Global USD 2,65 Miliar, Jatuh Tempo 2052

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 08 September 2022
Pemerintah Keluarkan Obligasi Global USD 2,65 Miliar, Jatuh Tempo 2052
Ilustrasi rupiah. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Pemerintah menerbitkan obligasi global senilai USD 2,65 miliar dalam tiga seri dengan format SEC Shelf Registered pada tanggal 7 September 2022. Ketiga seri tersebut yakni RI0927, RI0932, dan RI0952,

Tiga seri itu masing-masing memiliki tenor 5 tahun, 10 tahun, dan 30 tahun sehingga akan jatuh tempo pada 20 September 2027, 20 September 2032, serta 20 September 2052, karena tanggal setelmennya dilakukan pada 20 September 2022.

Baca Juga:

Kemenkeu Berencana Keluarkan 2 Obligasi Global

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat nominal yang diterbitkan untuk RI0927 adalah sebesar USD 750 juta, RI0932 senilai USD 1,4 miliar, serta RI0952 sebesar USD 500 juta.

Ketiga seri obligasi global tersebut memiliki tingkat kupon masing-masing 4,15 persen, 4,65 persen, serta 5,45 persen. Sedangkan imbal hasil atau yield yang ditetapkan masing-masing 4,4 persen, 4,8 persen, dan 5,55 persen.

Harga atau price yang ditetapkan untuk ketiga seri obligasi global itu adalah masing-masing 98,889 persen, 98,82 persen, serta 98,547 persen, dengan par call masing-masing tiga bulan, tiga bulan, dan enam bulan.

Penerbitan SEC Registered kali ini dikliam, pencapaian bagi Pemerintah Indonesia sebagai salah satu global issuer di Asia yang secara aktif menerbitkan obligasi global dan menjadi negara Asia pertama yang menerbitkan surat utang global di pasar Amerika Serikat dalam empat bulan terakhir.

Di tengah kondisi pasar global yang masih volatil, pemerintah berhasil mendapatkan orderbook sebesar USD 12 miliar atau 4,5 kali lipat dari total yang dimenangkan, sehingga merupakan orderbook terbesar sejak masa pandemi yakni Maret 2020.

Pada penerbitan kali ini, pemerintah berhasil menekan harga di ketiga tranche penerbitan, terutama di tenor 30 tahun sebesar 5,55 persen atau turun 45 basis poin (bps) dari initial price guidance (IPG) 6 persen area. Sementara untuk tenor 10 tahun dan 5 tahun berhasil diturunkan sebesar 35 bps dan 30 bps.

Obligasi ini, tulis Kemenkeu, selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah surat utang global pemerintah melalui transaksi tender offer.

Dalam rangkaian transaksi ini, Pemerintah Indonesia juga tengah melaksanakan transaksi manajemen liabilitas (liability management/LM) di pasar global dengan melakukan penawaran untuk membeli kembali beberapa seri obligasi global yang dimiliki oleh investor dengan masa jatuh tempo antara tahun 2023 sampai 2038.

Tujuan pelaksanaan transaksi manajemen likuiditas ini adalah untuk memperpanjang maturity profile instrumen obligasi global, serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga.

"Hasil dari pelaksanaan transaksi manajemen likuiditas akan disampaikan kemudian," tulis Kemenkeu. (Asp)

Baca Juga:

Pada Triwulan II Utang Indonesia Cuma Turun Rp 97 Triliun

#Obligasi #Utang #Utang Negara
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan