MerahPutih.com - Pemerintah Jepang keberatan saat ada stigma bahwa salah satu warga negaranya disebut menyebarkan virus corona. Hal ini berkaca dari adanya penyebaran pertama yang bersumber dari warga mereka.
Dubes Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii menyatakan, warga negaranya yang tinggal di Indonesia bukan sumber penyebaran virus corona.
Baca Juga:
Status 2 Pasien di Indonesia Batal Positif Corona, Kok Bisa?
"Warga negara Jepang yang tinggal di Indonesia bukan merupakan sumber penyebaran virus corona, melainkan sahabat Indonesia," Masafumi Ishii, melalui akun IG-nya, Selasa (10/3).
Ishii menekankan bahwa Jepang mendukung kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Sejak kasus virus corona bertambah di dalam negeri, pemerintah memutuskan melarang pendatang dari kota-kota sumber penyebaran virus corona di Korea Selatan, Iran, dan Italia untuk masuk dan transit di Indonesia.
"Mari kita bersama-sama berupaya menanggulangi isu virus corona. Gotong Royong! Kerja Bersama! Maju Bersama!" tegasnya.

Ishii sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi terkait yang dikhawatirkan perihal corona. Yakni bahaya hoaks.
"Seperti yang telah disampaikan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo, yang harus dikhawatirkan adalah berita-berita hoaks dan reaksi berlebihan," ucap Ishii.
Menurut juru bicara pemerintah Indonesia soal penanganan corona sekaligus Dirjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto, asal negara kedua WNA tersebut memang sengaja tidak disebutkan, sesuai dengan permintaan kedutaan yang bersangkutan.
"Permintaan kedutaan tidak diumumkan negaranya mana. Kami sempat dikomplain oleh salah satu kedutaan karena muncul diskriminasi masyarakat terhadap warga negara dari negara itu," kata Yuri kepada wartawan.
Baca Juga:
Sejumlah Wilayah di Italia 'Dikunci' Akibat Wabah Virus Corona
Menurutnya, akibat diskriminasi yang muncul tersebut, warga negara dari negara tersebut sempat diteriaki sebagai pembawa virus COVID-19. Hal inilah yang membuat pihak kedutaan merasa kurang nyaman.
"Ini yang membuat kedutaan negara sahabat ini protes ke saya dan meminta negara yang lain tidak diumumkan nasionalitasnya," tuturnya.
Yuri memastikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan kedutaan dua WNA yang positif corona di Indonesia tersebut. Pihak kedutaan juga telah berkomunikasi dengan kedua pasien sesuai prosedur yang berlaku sambil menunggu hasil tes laboratorium.
"Kami masih menunggu cek lab lebih lanjut dari perkembangan hari per hari, termasuk dua WNA sudah kami sampaikan ke kedutaan. Kondisi stabil dan kedutaan sudah tahu," kata Yuri. (Knu)
Baca Juga:
Dokter Achmad Yurianto Promosi Jabatan 2 Kali dalam 7 Hari, Gara-Gara Corona?