Pemerintah Harus Hitung Ulang Jumlah Sapi di Lapangan
MerahPutih Bisnis - Ketua Umum DPP Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana menjelaskan bahwa hasil data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait populasi sapi lokal masih kurang relevan.
Teguh mengatakan, pemerintah mesti menghitung kembali jumlah sebenarnya populasi sapi lokal agar dapat mempertimbangkan kebutuhan sapi dalam negeri.
“Kalau saya boleh menyarankan, pemerintah harus melakukan perhitungan kembali jumlah sapi lokal saat ini. Data produksi sapi lokal yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak relevan di lapangan, masih banyak daging impor ilegal beredar,” kata Teguh pada diskusi Bincang Agribisnis di Cikini, Jakarta pusat, Selasa (5/1).
Teguh menambahkan, saat ini sangat penting berapa jumlah populasi sapi untuk menghindari terjadinya mangkrak pada kapal pengangkut sapi yang tengah dipersiapkan pemerintah.
“Harus pastikan stok sapi lokal dulu. Pemerintah hanya menekan para peternak dengan membesar-besarkan jumlah stok sapi lokal, sementara nyatanya tidak ada. Dan kalau sapi lokal enggak cukup, jangan-jangan kapal ternak itu nantinya bakal mangkrak,” jelasnya.
Di samping itu, Teguh sangat yakin program swasembada sapi yang dicanangkan Kementerian Pertanian akan mengalami kegagalan seperti menteri-menteri pertanian sebelumnya.
"Jadi Menteri pertanian harus melakukan penghitungan ulang berapa jumlah sapi yang dimiliki pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan," terangnya. (abi)
BACA JUGA: