Pemerintah Gelar Operasi Pasar, Harga Minyak Goreng Belum Stabil
MerahPutih.com - Melambungnya harga minyak goreng di pasaran, membuat Prsiden Joko Widodo memerintahkan operasi pasar agar harga segera stabil dan tidak memberatkan masyarakat.
"Apalagi mayoritas minyak goreng di pasaran adalah minyak goreng curah atau bukan kemasan yang banyak dikonsumsi masyarakat," kata Tenaga Ahli Utama KSP Edy Priyono, di Jakarta, Rabu (5/1).
Baca Juga:
Mendag Perintahkan Pemda Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah melakukan operasi pasar minyak goreng kemasan sederhana di toko ritel modern. Sebanyak 11 juta liter minyak goreng kemasan sederhana digelontorkan dengan harga Rp 14.000 per liter.
Hal itu menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk memastikan adanya stok minyak goreng dengan harga terjangkau.
Edy menyampaikan, untuk mengawal kebijakan tersebut, KSP akan melakukan pemantauan pelaksanaan operasi pasar di lapangan bersama Kemendag.
"Jika ada hambatan, KSP siap melakukan debottlenecking sesuai tugas dan kewenangan KSP," tuturnya.
Kemendag bersama Kementerian Koordinator Perekonomian mulai merencanakan pemberian subsidi minyak goreng dengan menggunakan dana pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS).
Edy mengakui, operasi pasar yang sudah dilakukan pemerintah memang belum membuat harga minyak goreng stabil karena dilakukan secara bertahap.
"Memang butuh waktu. Yang terpenting masyarakat jangan panik," tegas Edy.
Berdasarkan data Kemendag per 3 Januari 2022, harga minyak goreng curah Rp 17.900 per liter.
Sementara, minyak goreng kemasan sederhana sebesar Rp 18.500 per liter dan minyak goreng premium sebesar Rp20.300 per liter.
Kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dunia, yakni 1.340 dolar AS/MT. (Knu)
Baca Juga:
Turunkan Harga, Minyak Goreng Subsidi Mulai Disalurkan Ke Pasar Trandisional