MerahPutih.com - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Barongsai 2022 yang dilangsungkan di Sleman City Hall, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat apresiasi dan dukungan dari pemerintah setempat.
Kerjunas yang menjadi agenda nasional Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) ini, dilangsungkan selama tiga hari dari 7 hingga 9 Oktober 2022.
Baca Juga:
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, Barongsai memiliki multi efek yang besar, bukan hanya dari bidang olahraganya namun juga dari bidang pariwisata. Sudah terbukti, setiap ada atraksi Barongsai di sejumlah daerah termasuk di DIY, selalu dipenuhi penonton.
Menurut dia, bila atraksi Barongsai dikembangkan dengan serius, tidak menutup kemungkinan akan menjadi event sport tourism yang dapat menarik lebih banyak lagi kunjungan wisatawan dari lokal maupu asing.
"Dan inilah yang menjadi salah satu daya tarik Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta," ujarnya.
Bentuk dukungan yang diberikan Dispar DIY terhadap pengembangan olahraga Barongsai yakni dengan dibuatnya event Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY). Di event tersebut selalu ditampilkan atraksi Barongsai yang memukau sehingga menjadi salah satu daya tarik masyarakat yang ingin merasakan kemeriahan PBTY.
"Bukti konkret bahwa kita mendukung seni budaya Tionghoa ini dengan mengadakan PBTY yang setiap tahun dilaksanakan di bulan Februari dan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Pariwisata dengan komunitas Tionghoa yang ada di Yogyakarta," ungkapnya.
Baca Juga:
Rakernas III FOBI Rapatkan Barisan Sukseskan Cabor Barongsai di PON 2024
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Besar (PB) Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) yang mempercayakan DIY sebagai tuan rumah kejuaraan bergengsi ini.
Dirinya juga menyambut baik dan bangga Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai venue untuk perhelatan Kejuaraan Nasional Barongsai tahun 2022 ini. Ia pun berharap dengan adanya gelaran ini pelacong ke Jogja makin membludak.
"Tentunya kami berharap ini menjadi sebah event yang bisa meningkatkan kunjungan para wisatawan sekaligus menggeliatkan sektor ekonomi yang ada di Yogyakarta," paparnya.
Ia juga beranggapan, budaya dan akulturasi Tionghoa dengan Yogyakarta sudah terbentuk dan terbukti. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya anak muda yang ikut belajar Barongsai.
"Karena Barongsai adalah milik kita bersama," tambahnya. (Asp)
Baca Juga:
Lantik PB FOBI, KONI Pusat Harap Olahraga Barongsai Sukses di PON