Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM

Zulfikar SyZulfikar Sy - Sabtu, 13 Agustus 2022
Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian)

MerahPutih.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2022 kembali mencatatkan kinerja impresif dengan capaian 5,44 persen (yoy). Catatan tersebut meneruskan kinerja dari dua kuartal sebelumnya yang juga mencatatkan pertumbuhan di atas 5 persen.

Dorongan bagi pertumbuhan ekonomi juga diperoleh dari kinerja positif dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah sekian lama menjadi salah satu bagian penting dari perekonomian Indonesia dan terbukti memiliki daya tahan yang sangat baik, termasuk menghadapi pandemi.

Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sekitar 60 juta dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51 persen. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Baca Juga:

Masyarakat Diimbau Beli Produk UMKM

Dengan cepatnya perkembangan ekonomi digital saat ini, transformasi digital sudah menjadi suatu keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan pengembangan usaha.

Digitalisasi UMKM memberi banyak manfaat, antara lain membantu pemasaran produk di masa pandemi, mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan melalui penggunaan platform pembayaran digital, meningkatkan akses pasar dan pelatihan pengembangan usaha, juga termasuk mempermudah dari sisi logistik untuk delivery maupun distribusi produk ke pelanggan.

"Guna menaikkan kelas UMKM, termasuk mendorong adopsi teknologi digital, pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia," tutur Menteri Koordinator Airlangga Hartarto ketika menerima audiensi startup logistik digital Shipper dan sejumlah brand UMKM, Jumat (12/8).

Program tersebut mendukung UMKM agar mampu memasarkan produknya melalui e-commerce. Hingga Mei 2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 persen dari total target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8 persen dari total jumlah UMKM.

Sekaligus dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Airlangga juga melakukan dialog dan mendengarkan berbagai permasalahan serta masukan dari beberapa UMKM yang hadir antara lain yakni Avo, BLP Beauty, Strategic Advisor Family Herbal, Jilbrave, Kokumi, dan Ruby Kidz.

Baca Juga:

Optimalisasi Potensi UMKM dengan Kampanye Entrepreneur Saling Bantu

Ia juga menyarankan kepada UMKM untuk lebih memperbaiki administrasi sehingga akan lebih teratur dalam masalah perpajakan. Terkait permasalahan bahan baku, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih mengutamakan penggunaan bahan dari dalam negeri, ketimbang mengandalkan impor. Selain itu, branding UMKM lokal juga harus diperkuat lagi dan diberi kesempatan agar makin berkembang dan bisa bersaing dengan brand dari luar negeri.

"Mengenai perizinan dan riset bisa difasilitasi pemerintah, termasuk dengan sertifikasi halal, di mana untuk UMKM harusnya itu gratis. Termasuk untuk kemudahan pemberian sertifikat SNI, agar kualitas produk lokal yang orisinal mampu melawan fake product dari luar negeri. Yang penting semua brand lokal yang keren-keren mesti didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM supaya tidak ada yang menduplikasi," paparnya.

Terkait startup logistik digital Shipper, perusahaan ini bergerak pada bidang digital dan memiliki misi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui solusi logistik dan supply chain terintegrasi, serta kinerja dan pencapaian para pengusaha brand UMKM lokal yang turut berperan dan berkontribusi terhadap akselerasi pemulihan ekonomi nasional. (Asp)

Baca Juga:

Bantu UMKM dengan Menggunakan Produk Lokal

#UMKM #Ekonomi Digital
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan