Pemerintah Diminta Tidak Tebang Pilih Buat Aturan Bisnis E-Commerce

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 09 Februari 2016
Pemerintah Diminta Tidak Tebang Pilih Buat Aturan Bisnis E-Commerce
Diskusi "Peluang dan Tantangan Koperasi dan UKM dalam Bisnis E-Commerce, di HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/2). (Foto: MerahPutih/John Abimanyu)

MerahPutih Bisnis - Saat ini pemerintah tengah menyiapkan Daftar Negatif Investasi (DNI) yang rencananya dirilis pada akhir Januari 2016 kemarin. Dengan dikeluarkan bisnis daring (online) atau e-commerce maka pihak asing bisa 100 persen masuk ke dalam negeri. Dampaknya pelaku usaha yang saat ini sedang berkembang akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan bisnisnya.

CEO Bukalapak Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) banyak tantangan yang dihadapi bagi para pelaku yang baru memulai usaha. Hal ini terus menjadi pekerjaan rumah yang harus diperhatikan pemerintah dalam mengontrol persaingan usaha bagi ukm dalam negeri dengan para pelaku usaha asing.

"Saya melihat untuk bisnis akan terbuka 100 persen bagi produk asing yajg masuk ke Indonesia, kami terus memantau hingga saat ini. Akan tetapi kabar tersebut masih simpang siur kebenarannya. Awalnya, saya dengar asing hanya 33 persen lalu sekarang berubah lagi," kata Fajrin Rasyid ketika ditemui pada diskusi "Peluang dan Tantangan Koperasi dan UKM dalam Bisnis E-Commerce, di HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/2).

Fajrin menambahkan sebenarnya kedatangan para pelaku usaha asing ke Indonesia akan menambah persaingan bagi pelaku usaha dalam negeri. Namun, di sisi lain ada ancaman dalam menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional pada sektor UKM.

"Jadi hingga saat ini kami terus memantau perkembangan dunia usaha ke depannya seperti apa. Untuk saat ini kita masih lihat perkembangannya terlebih dahulu," ucap Fajrin.

Fajrin menaruh harapan kepada pemerintah agar tidak terjadi tebang pilih dalam menjalankan peraturan pasar bebas e-commerce yang sudah terbuka untuk asing sepenuhnya. 

"Yang jelas, kami harus diperlakukan sama dengan para pemain asing dari mulai izin dan sebagainya. Jangan karena kami pemain lokal dan lebih mudah dipanggil, jadi dipersulit dari pemain asing yang mungkin pelakunya tidak ada di sini," pungkasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. CEO Bukalapak Beri Tips Usaha Tanpa Modal
  2. Bisnis Ikan Discus Online, Yanuar Thio Raup Puluhan Juta Rupiah
  3. Yanuar Thio: Dari Hobi Menjadi Bisnis Discus
  4. Bisnis Camilan Singkong Beromset Rp 90 Juta/Bulan
  5. Pokdarwis Kembang Soka Raup Rp15 Juta per Bulan dari Bisnis Wisata

 

#Daftar Negatif Investasi (DNI) #CEO Bukalapak Muhamad Fajrin Rasyid #Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan