Merahputih.com - Dewan Pers menyerukan peran aktif insan pers dan media massa dalam menyuarakan kebenaran dan semangat optimisme di tengah Pandemi COVID-19 guna melawan wabah disinformasi dan misinformasi di kalangan masyarakat. Insan Pers juga diminta secara agresif terus mengampanyekan pentingnya penegakan protokol kesehatan dan mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat di atas hal-hal lainnya.
Dewan Pers juga mengimbau agar pemerintah secara langsung turut melindungi keselamatan wartawan. Yakni dengan cara tidak menciptakan kerumuman orang melalui kegiatan konfrensi pers yang mengundang awak media dalam jumlah banyak. Lalu menghindari terjadinya praktik wawancara doorstop dan semacamnya.
Baca Juga:
Terungkap! Banyak Karyawan Diduga Palsukan Surat Hasil Tes COVID-19 Biar Libur
"Apalagi pada saat penyelenggaraan kegiatan yang melibatkan khalayak dan diliput oleh awak media,” kata Ketua Dewan Pers Mohammad Nuh dalam keterangan pers, Selasa (13/7).
Mantan Menteri Pendidikan ini juga mendesak pada perusahaan media, diimbau untuk mengutamakan keselamatan wartawan dan pekerjanya dalam kegiatan jurnalistik dengan instruksi tegas yakni untuk menaati protokol kesehatan secara ketat di lingkungan operasional.
Perusahaan media pun diharapkan mendukung akselerasi pemberian vaksinasi, khususnya bagi wartawan yang bertugas di lapangan. Selain itu, Dewan Pers juga mendorong agar perusahaan media sedapat mungkin menghindari pengambilan kebijakan pemutusan hubungan kerja atau lay off terhadap pekerjanya.
"Ini demi terus berjalannya fungsi kontrol sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam situasi genting saat ini,” kata Nuh.
Ia juga meminta wartawan di lapangan agar dapat menjalankan tugas jurnalistiknya menurut kode etik yang berlaku. Lalu lebih aktif memainkan peranan sebagai agen perubahan perilaku masyarakat dengan mempersuasi masyarakat untuk terus menaati protokol kesehatan.
"Terutama dalam berkegiatan sehari-hari,” ucap Nuh.

Menurut Nuh, pandemi saat ini merupakan persoalan multidimensi yang membutuhkan soliditas dan kerja sama lintas sektoral. Berkaitan dengan hal tersebut, pers dan media massa harus dapat memainkan tugas utamanya.
Pers dan media massa dapat secara efektif mengolah informasi dan data yang ada untuk mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Sehingga membangkitkan kembali kewaspadaan masyarakat menghadapi pandemi.
Nuh mengatakan sasaran kinerja pers dan media massa ke depan hendaknya tidak terbatas pada bagaimana mengawasi kinerja pemerintah. Terutama dalam menanggulangi pandemi dan mempersuasi perilaku masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga:
Varian Delta Masuk Solo, Satgas COVID-19: Kasus Corona Melonjak
Kinerja pers dan media massa juga sampai pada level mewacanakan turunan ataupun efek lanjutan dari peningkatan angka konfirmasi positif dan kematian akibat COVID-19 yang terjadi saat ini.
"Terutama ke ruang publik untuk dapat dicarikan solusinya bersama-sama," tutup Nuh. (Knu)