Pemerintah Diminta Setop Ekspor Migas dan Batubara

Luhung SaptoLuhung Sapto - Senin, 30 November 2015
Pemerintah Diminta Setop Ekspor Migas dan Batubara
ilustrasi (Foto Antara/Widodo S. Jusuf)

MerahPutih Bisnis - Dewan Energi Nasional (DEN) meminta pemerintah untuk menghentikan ekspor gas dan batubara ke beberapa negara. Sebab ekspor yang dilakukan ke beberapa negara tetangga menyebabkan cadangan gas dalam negeri semakin menipis. Alhasil produksi dalam negeri hanya bisa memenuhi kebutuhan negara lain. Sementara untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, pemerintah harus mengimpor dari negara produsen gas.

"Kebutuhan energi kita masih sangat banyak apalagi untuk pembangkit listrik. Seharusnya pemerintah tidak membuat kontrak jangka pendek dan jangka panjang untuk ekspor gas dan batubara," ujar anggota DEN Rinaldi Dalimi dalam acara diskusi Energi Kita bertema "Prospek Energi Baru di Tengah Pelemahan Ekonomi" di Gedung Dewan Pers, jalan Kebon Sirih No 32-34, Jakarta Pusat, Minggu (29/11).

Untuk itu, Kementerian ESDM harus segera membuat keputusan yang tegas. Sebab tanpa regulasi yang ketat maka ekspor gas dan batubara akan terus mengalir. Setelah pasokan gas habis, Indonesia hanya bisa menjadi importir untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.

"Suatu saat pemerintah harus segera memutuskan untuk menghentikan ekspor gas," ujarnya. 

Sementara itu pengamat Ekonomi dari Institute for Development Economics of Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan energi akan terus dibutuhkan selama masih ada kehidupan.  

"Selama belum kiamat manusia akan butuh energi. Ke depan, energi EBT (Energi Baru Terbarukan) ini adalah keniscayaan, mahal atau murah tidak ada pilihan," katanya menimpali.

Menurutnya, pemerintah harus melakukan terobosan misalnya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan dan diikuti dengan implementasi yang konsisten untuk menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor energi.

"Harus membuat kebijakan yang konsistensi. Lalu DEN dan Kementerian ESDM juga harus sudah punya roadmap baru jadi dokumen, dan implementasinya disiplin," pungkas Enny. (rfd)

BACA JUGA:

  1. DEN: Indonesia Jangan Hanya Jadi Pasar Energi
  2. Jika Konversi Sukses, Indonesia Krisis Gas 2019
  3. Dirjen Migas Akui Program Konversi BBM ke BBG Belum Optimal
  4. EBT Sulit Berkembang karena Antarinstansi Tidak Kompak
  5. DEN Yakin BBN dan Gas Perkotaan Tidak Berbenturan

 

#Ekspor Migas #INDEF #Enny Sri Hartati #Rinaldi Dalimi #Energi Baru Terbarukan (EBT) #Dewan Energi Nasional (DEN)
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan