MerahPutih.com - Pemerintah resmi mengumumkan libur dan cuti bersama Idul Fitri 2022.
Periode libur Lebaran yakni pada tanggal 29 April sampai 6 Mei 2022.
Pasca-pengumuman tersebut, diperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2022 meningkat menjadi 85,5 juta orang melalui darat, laut, dan udara.
Baca Juga:
Menhub Sarankan Masyarakat Mudik Lebih Awal demi Hindari Kemacetan
Komisi V DPR RI mendesak segala persiapan mudik baik dari segi infrastruktur dan penunjangnya sudah beres.
Anggota Komisi V DPR RI Hamid Noor Yasin menilai, semua pekerjaan harus selesai pada H-10 Lebaran.
“Ini harus didukung oleh layanan pengaduan secara daring bilamana ditemukan jalan-jalan yang rusak ataupun kemacetan karena pasar tumpah dan lainnya," jelas Hamid, Senin (18/4).
Hamid menambahkan, kemudahan mudik yang menjadi kerinduan masyarakat karena sudah dua tahun dilarang mudik ini juga harus didukung penunjang lainnya. Seperti pelayanan tes antigen 1×24 jam atau tes PCR 3×24 jam bagi yang belum melakukan vaksinasi booster.
"Layanan tes tersebut diharapkan dapat gratis dengan menggunakan CSR BUMN sebagai alternatif di samping program mudik gratis," jelas Hamid.
Baca Juga:
Cara Daftar, Syarat, hingga Kota Tujuan Mudik Gratis Pemprov DKI
Tak hanya itu, Hamid mengingatkan, berdasarkan survei Kemenhub tentang potensi pergerakan orang pada Lebaran 2022 terlihat bahwa Jawa Tengah merupakan daerah tujuan terbesar dari pergerakan orang selama aktivitas mudik.
"Beban Jawa Tengah juga lebih besar lagi karena merupakan daerah perlintasan atau transit menuju DI Yogyakarta maupun Jawa Timur dan Bali ataupun menuju Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Sumatera dari arah sebaliknya," jelas dia.
Sehingga, pemerintah dapat mengingatkan pengelola jalan tol agar selalu siap menyediakan layanan rest area yang layak dan bersih.
Termasuk menambah jumlah ketersediaan toilet agar tidak menyebabkan kemacetan akibat antrean panjang sehingga tak terjadi penumpukan.
"Pemerintah dapat menambah rest area TIP C yang hanya dioperasikan pada masa libur panjang, sebab di sepanjang jalur tol Jawa Tengah belum terdapat TIP C," jelas Hamid.
Ia berharap pelayanan selama arus mudik secara tahunan dimasukkan menjadi salah satu SPM (standar pelayanan minimal) jalan tol.
"Sehingga diharapkan pengelola jalan tol dapat selalu meningkatkan pelayanannya terutama pada saat adanya kegiatan mudik,” tutup Hamid. (Knu)
Baca Juga:
Bupati Bangka Ancam Copot ASN yang Bandel Pakai Mobil Dinas untuk Mudik