Pemerintah Diingatkan tak Gegabah Buka Kembali Sekolah

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 23 November 2020
Pemerintah Diingatkan tak Gegabah Buka Kembali Sekolah
Aktivitas belajar-mengajar siswa di SMP YPPK Lecoq d' Armanville, Kokonao, Distrik Mimika Barat sebelum adanya pandemi COVID-19. (ANTARA/Evarianus Supar)

MerahPutih.com - Pemerintah Pusat mempertimbangkan membuka kembali kegiatan sekolah tatap muka. Padahal, lonjakan kasus COVID-19 belum mampu dikendalikan.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan, pemerintah agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka nantinya tidak memunculkan klaster baru. Sebab, harusnya pemerintah melihat grafik penularan COVID-19 hingga akhir tahun ini.

Baca Juga

Ini Jadwal Masuk Sekolah Tatap Muka di Yogyakarta

"Kita belum tahu satu bulan ke depan sampai dengan akhir tahun bagaimana grafiknya di Indonesia," ujar Dasco kepada awak media, Senin (23/11).

Menurut Dasco, sektor pendidikan termasuk yang paling berat terdampak dalam pandemi COVID-19. Adalah hal wajar dan patut bila Pemerintah bersama semua pihak harus menjaga kualitas pendidikan anak dan kuantitasnya.

"Nah oleh karena itu apabila memang di bulan Januari itu akan diaktifkan sekolah. Kami minta kepada pemerintah untuk benar-benar menyiapkan fasilitas yang ada di sekolah-sekolah," kata anggota DPR dapil Tangerang ini.

Aktivitas belajar-mengajar siswa di SD Taruna Papua Timika milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelolah oleh Yayasan Pendidikan Loqon sebelum COVID-19 melanda Mimika. (ANTARA/Evarianus Supar)
Aktivitas belajar-mengajar siswa di SD Taruna Papua Timika milik Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) yang dikelolah oleh Yayasan Pendidikan Loqon sebelum COVID-19 melanda Mimika. (ANTARA/Evarianus Supar)

Menurutnya, fasilitas itu harus benar-benar yang memenuhi standar protokol kesehatan. Para guru juga harus ekstra hati-hati memperhatikan murid-muridnya dalam belajar.

"Supaya tidak menjadi klaster baru di sekolah-sekolah," imbuhnya.

Baca Juga

Surya Paloh Positif COVID-19

Menurut mantan anggota Komisi III ini, memulai persekolahan fisik dengan peluncuran vaksinasi adalah dua kegiatan yang berbeda.

"Vaksin ini tidak sesederhana kita memulai sekolah langsung sekolah yang cukup dengan protokol COVID-19. Tapi vaksinasi ini harus lebih menjalani tahapan-tahapan yang sangat cermat," tukasnya.

Sekedar informasi, pemerintah memberikan kewenangan pembelajaran tatap muka kepada pemerintah daerah untuk memulai pembelajaran tatap muka di sekolah dengan memenuhi daftar kesiapan protokol kesehatan di tiap satuan pendidikan yang sudah ditentukan. Kebijakan ini dilakukan mulai Januari 2021.

Kebijakan ini tercantum dalam SKB 4 Menteri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 pada Masa Pandemi COVID-19.

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan, pemerintah pusat banyak menerima masukan dari pemerintah daerah terkait pembukaan sekolah. Pemerintah daerah menilai, meskipun zona ditentukan per kabupaten/kota, ada kecamatan atau desa yang relatif aman dari COVOD-19.

"Menurut evaluasi mereka kecamatan dan desa-desa tersebut relatif aman dan sulit melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Jadi, pemerintah daerah ini pihak yang paling mengetahui kondisi dan kebutuhan dan keamanan situasi di daerahnya sendiri," kata Nadiem. (Knu)

Baca Juga

Sekolah Tatap Muka SMP di Surabaya Dimulai Awal Desember

#Belajar Tatap Muka #Sufmi Dasco Ahmad #DPR
Bagikan
Bagikan