Pemerintah Diingatkan Perbaiki Sejumlah Aturan di Program Tapera

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 08 Juni 2020
Pemerintah Diingatkan Perbaiki Sejumlah Aturan di Program Tapera
Ilustrasi - Perumahan. (antaranews.com)

MerahPutih.com - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan dukungan terhadap program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Namun, KSPI meminta adanya perbaikan.

"Salah satunya adalah, program ini berbentuk rumah dan hanya berlaku bagi WNI," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam keteranganya kepada wartawan,, Senin (8/6).

Baca Juga:

Penjelasan Pemerintah soal Gaji Pekerja Dipotong 3 Persen di Program Tapera

Sebelumnya, Komisioner Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto mengatakan, pekerja warga negara a sing (WNA) wajib menjadi peserta Tapera dengan catatan mereka telah bekerja minimal enam bulan di Indonesia.

Ia juga mengatakan, dalam program ini, pemerintah harus membangun rumah dan tidak melibatkan pengembang yang menurutnya seringkali hanya berorientasi pada keuntungan. Selain itu, pemerintah juga bisa menetapkan harga rumah yang murah tanpa mereka.

Dokumentasi - Kendaraan melintas di depan rumah KPR-BTN subsidi di Batang Anai, Kab.Padangpariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy El Fitra/pri.
Dokumentasi - Kendaraan melintas di depan rumah KPR-BTN subsidi di Batang Anai, Kab.Padangpariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy El Fitra/pri.

Karena rumahnya dibangun oleh pemerintah, lanjut dia, maka peserta bisa mendapatkan rumah dengan DP 0 rupiah. Termasuk, jangka waktu cicilan bisa dibuat lama agar lebih kecil dengan bunga 0 persen.

“Oleh karena ini adalah program kepemilikan rumah, maka pesertanya adalah buruh yang belum memiliki rumah,” tegas Said.

Said sesumbar, program Tapera dipastikan menjadi solusi bagi pekerja untuk memiliki rumah saat rekomendasi KSPI dijalankan.

Baca Juga:

AHY Sebut Program Tapera Memberatkan Pengusaha

Anggota Komisi IX DPR Obon Tabroni menyatakan, harga rumah yang semakin mahal menyebabkan buruh sulit menjangkaunya.

Dia pun meminta pemerintah menjalankan Tapera dengan mengadakan rumah untuk buruh. "Jangan hanya ngumpulin iuran, tetapi rumahnya tidak disediakan," kritiknya.

Meski demikian, politikus Partai Gerindra ini mengingatkan, jangan sampai program Tapera memberatkan pekerja.

"Untuk iuran, dari sisi pengusaha harusnya bisa ditingkatkan. Jangan hanya, 0,5 persen. Selain itu, harus ada kontribusi dari pemerintah," tandas Obon. (Knu)

Baca Juga:

Kelompok Buruh Klaim Program Tapera Jadi Harapan Pekerja Miliki Rumah

#Tapera #KSPI
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan