Pemerintah Diimbau Tak Sepelekan Kasus Virus Oz Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama. (ANTARA/HO-Prof.Tjandra Yoga Aditama)

MerahPutih.com - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengimbau Pemerintah Indonesia tidak menyepelekan laporan kematian yang diakibatkan oleh Virus Oz seperti yang terjadi di Jepang beberapa waktu lalu.

“Kita tidak boleh menyepelekan adanya laporan penyakit baru, tapi juga jangan khawatir berlebihan. Jangan pula terlalu cepat membuat kesimpulan, karena memang data ilmiah belumlah lengkap tersedia,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Baca Juga:

Ketua DPR Minta Pemerintah Pastikan Kesehatan Hewan Kurban dari Virus Lato-Lato

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI) itu menuturkan dari waktu ke waktu memang selalu ada saja laporan tentang jenis penyakit baru dari berbagai negara.

Ketika pertama kali kasus baru atau kematian ditemukan, tindakan yang segera dilakukan adalah mengkaji secara rinci dampak penularan baik dari sisi klinik maupun epidemiologinya bersama dengan para ahli.

Hanya saja memang pada awal mula pasti belum tersedia penjelasan ilmiah yang pasti.

“Makanya, hal yang perlu kita lakukan sekarang adalah mengikuti secara mendalam perkembangan data ilmiah tentang kasus ini, tentu dari sumber yang dipercaya dalam setidaknya dua bentuknya yaitu keterangan resmi dari sebuah badan negara atau dunia,” katanya.

Sumber terpercaya lainnya yang bisa pemerintah maupun masyarakat ikuti, kata dia, adalah hasil penelitian yang dipublikasi resmi, bukan dalam pesan Whatsapp (WA) berantai tanpa sumber yang jelas.

Di samping itu ada atau tidaknya penyakit baru, kata Prof Tjandra, secara umum pemerintah harus tetap menjaga dan menjamin surveilans selalu berjalan secara baik, setidaknya dalam tiga bentuk yakni surveilans berbasis gejala, surveilans berbasis laboratorium, bahkan sampai tahap genomik.

Baca Juga:

3 Cara Mencegah Penyebaran Virus Rabies

“Sementara untuk ruang lingkup surveilans yang perlu diperhatikan adalah surveilans klinis pada pasien, surveilans epidemiologik di komunitas, surveilan pada hewan yang mungkin berdampak pada kesehatan manusia dan surveilans keadaan lingkungan yang mungkin berdampak pada kesehatan manusia,” ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu.

Dikonfirmasi secara terpisah Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyatakan kasus kematian manusia akibat Virus Oz belum ditemukan di Indonesia hingga hari ini.

Meski demikian dirinya mengimbau semua pihak memahami bahwa Virus Oz adalah anggota baru dari genus Thogotovirus. Virus ini pertama kali diisolasi dari kumpulan tiga nimfa kutu Amblyomma testudinarium yang dikumpulkan di Prefektur Ehime, Jepang pada tahun 2018 lalu.

Virus itu diketahui mempunyai sifat zoonosis atau ditularkan melalui hewan, yang biasanya berupa satwa liar seperti monyet, rusa dan tikus ke manusia.

“Sehingga ketika Thogotovirus mengenai tubuh manusia, ia dapat menimbulkan radang otak (ensefalitis), penyakit demam, pneumonia, hingga kematian. Namun cara penularan ke manusia belum diketahui dengan pasti, kemungkinan tertular dari gigitan kutu yang membawa virus tersebut,” kata Maxi. (*)

Baca Juga:

Pernyataan Kemenkes Terkait Virus Mematikan Marburg di Indonesia

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Didukung Jokowi Mania Maju Pilpres 2024, Prabowo: Saya Tambah Muda 23 Tahun
Indonesia
Didukung Jokowi Mania Maju Pilpres 2024, Prabowo: Saya Tambah Muda 23 Tahun

"Saya merasa sangat dihormati, dan merasa sangat dibesarkan jiwa saya, moril saya, energi saya, saya merasa dengan dukungan mereka saya tambah muda 23 tahun," kata Prabowo.

Masyarakat dan Wisatawan Dilarang Mendekati Gunung Anak Krakatau Radius 5 Km
Indonesia
Masyarakat dan Wisatawan Dilarang Mendekati Gunung Anak Krakatau Radius 5 Km

Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda antara Banten dan Lampung kembali erupsi.

MK Gelar Sidang Putusan Batas Usia Minimum Capres-Cawapres pada 16 Oktober
Indonesia
MK Gelar Sidang Putusan Batas Usia Minimum Capres-Cawapres pada 16 Oktober

Berdasarkan informasi yang tercatat di laman resmi MK, hakim konstitusi akan menggelar sidang pengucapan putusan di Gedung MK, pada Senin (16/10) sekira pukul 10.00 WIB. 

Tidak Berkampanye Lagi, Gibran Ikut Upacara HUT Ke-52 Korpri dan Ikrar Netralitas ASN
Indonesia
Tidak Berkampanye Lagi, Gibran Ikut Upacara HUT Ke-52 Korpri dan Ikrar Netralitas ASN

Gibran memilih mengikuti upacara HUT Ke-52 Korpri dan Ikrar Netralitas ASN Pemkot Solo di halaman Balai Kota Solo.

Gerakan Jaga Pemilu Beberkan 4 Indikasi Penggerusan Demokrasi
Indonesia
Gerakan Jaga Pemilu Beberkan 4 Indikasi Penggerusan Demokrasi

Menurut Airlangga, belakangan ini terjadi proses pelemahan demokrasi. Hal ini bisa dilihat dari 4 indikasi penggerusan demokrasi.

Indra Sjafri Janji Final Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand Jadi Laga Terbaik
Indonesia
Indra Sjafri Janji Final Timnas Indonesia U-22 Vs Thailand Jadi Laga Terbaik

Indra Sjafri berkomitmen menjadikan pertemuan anak asuhnya dengan Thailand sebagai laga terbaik mereka di SEA Games 2023.

Simak, Jadwal dan Lokasi One Way hingga Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2023
Indonesia
Simak, Jadwal dan Lokasi One Way hingga Ganjil Genap Selama Mudik Lebaran 2023

Kebijakan rekayasa arus mudik ini tertuang dalam Keputusan Bersama Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023. Setidaknya ada tiga skema lalu lintas yang akan diberlakukan.

PAN Sebut PSI, Prima dan Garuda Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Indonesia
PAN Sebut PSI, Prima dan Garuda Dukung Prabowo di Pilpres 2024

KIM kedatangan partai baru yang bergabung dalam memenangkan Prabowo Subianto sebagai capres untuk kontestasi Pilpres nanti.

Kritik Food Estate, Cak Imin: Perlu Intensifikasi Pertanian Rakyat
Indonesia
Kritik Food Estate, Cak Imin: Perlu Intensifikasi Pertanian Rakyat

Program Food Estate atau integrasi lumbung pangan nasional terus menuai kritik lantaran belum menunjukkan hasil.

Hasto Ungkap Pertemuan Parpol Pendukung Ganjar Bahas Target Menang 50 Persen +1
Indonesia
Hasto Ungkap Pertemuan Parpol Pendukung Ganjar Bahas Target Menang 50 Persen +1

Pertemuan yang dilakukan para petinggi PDI Perjuangan, Perindo, PPP, dan unsur sukarelawan sepakat menyusun grand strategi pemenangan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden 2024 dan menargetkan kemenangan minimal 50 persen plus satu.