Klarifikasi Beda Data sama DKI, Pusat Didesak Buka Total Kematian Termasuk ODP

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 31 Maret 2020
Klarifikasi Beda Data sama DKI, Pusat Didesak Buka Total Kematian Termasuk ODP
Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah. Foto: Net

MerahPutih.com - Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah mengatakan perbedaan kasus corona yang diumumkan oleh pemerintah pusat dan Pemprov DKI sudah lama terjadi.

Menurutnya, perbedaan kasus COVID-19 karena masing-masing pemangku kebijakan itu mempunyai perbedaan dalam metode penghitungan.

Baca Juga

Jokowi Terapkan Darurat Sipil, Demokrat: Lari dari Tanggung Jawab

Lanjut dia, paling menonjol beda data yang dilakukan Pemda DKI ialah penghitungan Orang Dalam Pamantauan (ODP). Namun Pemerintah tak mengakumulasi ODP dalam jumlah kasus yang meninggal dunia.

"Saya tahu itu karena untuk DKI pendatanya menggunakan cara metode berbeda. Jadi ODP yg dipermasalahkan itu, jadi ODP itu kalau DKI kan semua dimasukan kalau dipusat itu yang ditekankan yang PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," kata Trubus saat dihubungi MerahPutih.com, Selasa (31/3).

Coro
Ilustrasi

Harusnya menurut dia, kasus ODP masuk dalam hitungan kasus corona. Karena ODP itu orang yang terindikasi terpapar virus corona. Trubus juga mengungkapkan, bahwa pemerintah tidak mempublis semua korban yang meninggal karena kasus virus corona.

"Karena ODP itu orang yang tersuspect atau terduga yang memiliki gejala yang persis. Harusnya itu di publis. Termasuk data mengenai meninggal, tidak terlalu di upload banyak sama pemerintah pusat," jelas dia.

Ia pun mendorong pemerintah untuk lebih tranparan dalam mengumumkan jumlah kasus COVID-19 agar masyarakat bisa waspada dalam kasus ini. Terlebih jika pemerintah transparan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk menyelamatkan warganya.

"Kemaren juga Gubernur DIY minta kepada pusat supaya memberikan data mana yang wilayah merah kuning hijau di wilayah DIY. Supaya beliau bisa mengambil kebijkan yang tepat bagaimana gitu. Katanya datanya juga belum kekirim," ungkapnya.

Baca Juga

Pengamat Intelijen: Darurat Sipil Berpotensi Munculkan Kebijakan Otoriter

Trubus juga menilai, bahwa data yang dirilis Pemprov DKI merupakan data yang benar dari tim medis di lapangan yang bekerja menangani virus corona ini.

"Jadi kembali lagi soal ke transparansi. Sebenarnya data yang dikeluarkan pemprov dki data yang real itu. Karena Jakarta Epicentrum," tutupnya. (Asp)

Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Bagikan