Pembubaran Konser Berdendang Bergoyang Dianggap Tepat Penyanyi Ardhito Pramono melantunkan lagu dalam Berdendang Bergoyang Festival di Istora GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

MerahPutih.com - Kepolisian menghentikan acara konser Berdendang Bergoyang di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (29/10).

Kriminolog Bona Ricki Siahaan menilai, kegiatan yang melibatkan orang banyak atau massa harus menjadi perhatian.

Sebab dalam perkembangan terakhir, beberapa kegiatan yang melibatkan orang banyak menjadi permasalahan tersendiri.

"Berdasarkan pengalaman yang lalu seperti tragedi Kanjuruhan, pihak kepolisian telah mengambil langkah yang tepat dengan membubarkan acara konser musik itu," kata Bona kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (31/10).

Baca Juga:

Panitia Festival Berdendang Bergoyang Diduga Jual Tiket Lebihi Kapasitas

Bona melihat, demi alasan keamanan dan ketertiban polisi bertindak sudah sesuai dengan aturan yang melekat pada polisi.

"Jangan nanti seperti sudah kejadian baru viral atau ramai," ucap Bona.

Lulusan Kriminologi Universitas Indonesia (UI) ini menuturkan, seharusnya panitia sebagai pembuat acara dan pelaksana mengutamakan keselamatan para pengunjung dan jangan hanya memikirkan keuntungan semata.

"Harusnya panitia menjual tiket sesuai dengan kapasitas sehingga ada peran saling mengawasi dalam sebuah kegiatan," imbuh Bona.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik dan komunikasi Emrus Sihombing menilai, bila acara itu tidak dihentikan akan membuat penonton membludak dan berpotensi tinggi memakan korban jiwa.

Sehingga, langkah polisi sudah sangat tepat karena mengutamakan keselamatan warga negara di atas yang lainnya.

"Basis dari pada kepolisian adalah keselamatan warga negara di atas segalanya," ungkap Emrus.

Emrus memandang, tindakan kepolisian murni semata-mata untuk menyelamatkan jiwa warga. Bukan kepentingan pribadi maupun kepentingan institusi Polri.

"Keputusan itu bukan untuk diri polisi. Bukan untuk institusi, tapi keselamatan warga negara. Jadi tak ada kepentingan pribadi maupun institusi," kata Emrus.

Baca Juga:

Polisi Hentikan Festival Berdendang Bergoyang

Pengajar di Universitas Pelita Harapan ini memandang, pihak yang paling bertanggung jawab atas over kapasitas festival ini adalah panitia pelaksana.

Namun, sikap polisi yang humanis membuatnya bergerak terlibat proaktif untuk keselamatan warga.

"Tapi memang Polri sangat humanis dan proaktif karena kalau membiarkan sangat berbahaya dan ini demi keselamatan kemanusiaan," ujar Emrus.

Emrus pun berpesan kepada penyelenggara acara apa pun memperhatikan kapasitas peserta. Ini penting demi keselamatan dan kenyamanan semua pihak.

"Saya saran para penyelenggara apa pun kalau kapasitasnya seribu orang maksimal yang masuk 900. Jadi ada kosong 10 persen. Jangan sampai seribu masuk seribu. Harus di bawah dari itu," ujarnya.

Sebelumnya, polisi menghentikan festival Berdendang Bergoyang itu pada pukul 22.10 WIB karena alasan keselamatan dan keamanan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pengunjung konser itu melebihi kapasitas sehingga berisiko bahaya tinggi. Bahkan, ada penonton yang sampai pingsan.

“Dengan jumlah pengunjung yang tembus lebih dari 21 ribu, ini juga tentunya sangat berisiko. Terbukti dari kegiatan tadi, ada beberapa masyarakat yang pingsan karena memang di dalam, termasuk juga di pintu masuk Istora," ujarnya.

Tidak hanya itu, menurut Komaruddin, kepolisian juga menemukan berbagai pelanggaran sejak awal.

"Dari fakta-fakta yang kami temukan sejak kemarin sudah banyak sekali pelanggaran yang kami temukan, dari over kapasitas yang ada termasuk juga jam yang diberikan," tuturnya. (Knu)

Baca Juga:

Sejumlah Konser, Siaran, dan Acara di Korea Ditunda Setelah Tragedi Halloween Itaewon

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Di Depan Ferdy Sambo dan Putri, Ibunda Brigadir J Minta Handphone Anaknya Dikembalikan
Indonesia
Sekjen PBB Perintahkan Penyelidikan Independen atas Tertembaknya Wartawan Al Jazeera
Dunia
Sekjen PBB Perintahkan Penyelidikan Independen atas Tertembaknya Wartawan Al Jazeera

Seorang wartawati Al Jazeera tewas oleh tembakan tentara Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Rabu (11/5).

Arif Rachman Tahu Brigadir J Tewas Bukan karena Tembak-Menembak
Indonesia
Arif Rachman Tahu Brigadir J Tewas Bukan karena Tembak-Menembak

Terdakwa Arif Rachman Arifin menjalani persidangan dakwaan perintangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

15 Provinsi Diklaim Alami Surplus Beras
Indonesia
15 Provinsi Diklaim Alami Surplus Beras

Dengan kondisi stok beras yang aman, maka dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Megawati Dorong Kader Kerja untuk Rakyat, tak Berpaku Hasil Survei
Indonesia
Megawati Dorong Kader Kerja untuk Rakyat, tak Berpaku Hasil Survei

Megawati meminta kader partainya tidak berada di zona nyaman atas raihan positif tersebut, meski elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) selalu menempati posisi teratas dalam berbagai survei.

Megawati akan Beri Arahan ke-93 Kepala Daerah PDIP di Sekolah Partai
Indonesia
Megawati akan Beri Arahan ke-93 Kepala Daerah PDIP di Sekolah Partai

Tak tanggung-tanggung hari ini sekitar 93 kepala daerah hadir di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung.

Menteri Bahlil Singgung Penundaan Pemilu, Bagus untuk Investasi
Indonesia
Menteri Bahlil Singgung Penundaan Pemilu, Bagus untuk Investasi

Wacana penundaan Pemilu 2024 disinggung oleh Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

[HOAKS atau FAKTA]: Lemon Sembuhkan Kanker, Lebih Ampuh dari Kemoterapi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Lemon Sembuhkan Kanker, Lebih Ampuh dari Kemoterapi

Sebuah akun Facebook mengunggah postingan berupa narasi berisi klaim bahwa buah lemon dapat membunuh sel-sel kanker hingga 10.000 kali lebih kuat daripada kemoterapi.

Mikrotrans Listrik akan Mengaspal di Jalur TransJakarta September 2022
Indonesia
Mikrotrans Listrik akan Mengaspal di Jalur TransJakarta September 2022

Mikrotrans listrik segera mengaspal di jalur TransJakarta. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) bersama dengan penyedia minibus listrik DFSK, PT Bevos Auto Mandiri.

Tumben, PSI Apresiasi Kerja Anies Bangun Sekolah Net Zero Carbon
Indonesia
Tumben, PSI Apresiasi Kerja Anies Bangun Sekolah Net Zero Carbon

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kerja Gubernur Anies Baswedan yang merevitalisasi sekolah negeri yang berkonsep net zero carbon di Jakarta.