SALAH satu sektor yang terdampak karena pandemi COVID-19 adalah sektor pariwisata. Kini pemerintah Indonesia mulai melonggarkan beberapa peraturan dan membuka kembali sektor pariwisata. Beberapa protokol kesehatan pun turut dilonggarkan.
Peningkatan kolaborasi antar pemangku kepentingan di sektor yang terdampak akibat pandemi terus dilakukan, agar sektor pariwisata dapat segera bangkit dan pulih. Oleh karena itu, Bank Swasta berkolaborasi dengan E-Commerce untuk meningkatkan dan memudahkan para wisatawan lokal dan asing berlibur ke desa wisata di Indonesia.
Baca Juga:
Desa wisata binaan dari program Bakti bank tersebut menjadi prioritas dalam terus melakukan upaya digitalisasi. Dengan kolaborasi yang efektif diharapkan dapat bersama-sama membangun perekonomian Indonesia kembali.

"Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, terlebih saat ini pelonggaran sudah dilakukan oleh pemerintah. Tentunya kami mendukung penuh dan terus memberikan inisiatif program yang menarik untuk mendorong pariwisata di desa wisata binaan," ujar EVP Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati.
Kerja sama ini bertujuan untuk menggunakan teknologi digital serta mengajak seluruh perangkat desanya memanfaatkan fitur-fitur teknologi untuk melakukan promosi. Desa wisata binaan yang berpartisipasi adalah Wirawisata Goa Pindul, Desa Wisata Pentingsari, Wisata Wayang Desa Wukirsari, Desa Wisata Tamansari, Doesoen Kopi Sirap, Kampung Batik Gemah Sumilir, Bukit Peramun, Wisata Aik Rusa Berehun, Kampung Adat Sijunjung dan Nagari Silokek.
Baca Juga:
Rekomendasi Destinasi Wisata Indonesia untuk Para Pelancong Solo
Berdasarkan hasil riset produk yang dilihat dari tren transaksi, terdapat beberapa produk terbaik yang menjadi favorit pengguna E-Commerce, antara lain selendang batik Gemah Semilir, coffee drip dengan biji kopi hasil dari Doesoen Kopi Sirap, madu Trigona dari Aik Rusa Berehun, dan kerajinan dari desa wisata Wayang Wukirsari.

“Sejak bergabung dalam program kolaborasi ini, Kampung Batik Gemah Sumilir makin dikenal pasar. Selama proses pendampingan, banyak manfaat yang kami dapatkan," kata salah satu pengurus Kampung Batik Gemah Sumilir dalam keterangan tertulis.
Merangkul perangkat desa wisata untuk mengembangkan bisnis UMKM di tengah pandemi juga merupakan bentuk perwujudan pilar-pilar pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Diharapkan melalui program ini dapat memberikan dampak positif bagi pelaku bisnis dan meningkatkan kunjungan wisata serta menggerakkan roda perekonomian di desa. (dgs)
Baca Juga:
Dataran Tinggi di Berbagai Daerah, Tempat Wisata Wajib Penyuka Udara Dingin