MerahPutih.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar operasi pasar minyak goreng murah di seluruh kota dan kabupaten. Pemda menggelontorkan 24 ton minyak goreng murah dari Kementerian Perdagangan ke seluruh kabupaten/kota.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Yanto Apriyanto menjelaskan, mekanisme dan waktu penyelenggaraan oeprasi pasar diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten dan pemerintah kota.
Baca Juga:
Warga Serbu Minyak Goreng Rp 14 Ribu Per Liter di Ritel Modern
"Kami sudah mulai distribusi minyaknya Jumat (19/01) lalu. Kalau pelaksanaan operasi pasarnya minggu besok bergantian," ujar Yanto di Yogyakarta, Minggu (24/01).
Masing-masing kabupaten mendapatkan alokasi minyak goreng dengan besaran yang tidak sama, karena disesuaikan dengan daya beli. Ada kabupaten yang mendapatkan enam ton, ada juga yang hanya dua ton.
Kuota minyak goreng paling banyak disalurkan untuk Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, disusul Gunung Kidul, serta Kabupaten Bantul.
"Akan dijual dengan harga sesuai yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.000 per liter. Pembeliannya per orang dibatasi maksimal dua liter," kata Yanto.

Ia berharap, pemerintah kabupaten dan kota menggelar OP minyak di pasar yang jauh dari ritel modern atau yang jarang toko 'minimarket'-nya. Sehingga masyarakay kecil mampu mendapatkan minyak goreng murah ini.
"Sekarang kan 'minimarket' jejaring Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) telah menerapkan satu harga tapi kalau harga di pasar masih tinggi," ujar Yanto.
Pemda DIY optimistis pelaksanaan OP tahap kedua itu mampu menekan harga jual di pasar tradisional yang masih tinggi.
Pantauan merahputih.com, harga minyak goreng kemasan disejumlah pasar tradisional berkisar Rp 22 ribu hingga Rp 28 ribu per liter. Hal ini membuat penjualan minyak goreng curah meningkat. (Patricia Vicka/ Yogyakarta)
Baca Juga:
Minyak Goreng Satu Harga Bikin Rugi Pedagang Pasar Tradisional