Pembelian LPG 3 Kg Pakai MyPertamina Dinilai Susahkan Masyarakat Pengiriman LPG 3 Kg . (Foto: humas Pertamina)

MerahPutih.com - Tak hanya pembelian bahan bakar minyak (BBM) pertalite dan solar, ternyata transaksi pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi juga menggunakan aplikasi MyPertamina.

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mengatakan, kebijakan baru pemerintah ini menyusahkan masyarakat. Karena tidak semua masyarakat mempunyai telepon seluler, mengingat tabung LPG 3 kg merupakan program subsidi bagi masyarakat miskin.

Baca Juga:

Pangkalan di Kota Yogyakarta Batasi Pembeli LPG 3 KG

Lebih lanjut, tidak semua masyarakat lihai dalam memakai telepon genggam. Maka, tegasnya, aturan baru pemerintah ini akan mempersulit.

"Ini saya engga jelas ini, pemerintah membuat masyarakat nambah susah tambah ribet. Jadi bukannya kita engga mau tapi harus melalui proses yang panjang," ucap Trubus, saat dihubungi MerahPutih.com, Kamis (30/6).

Menurut Trubus, kebijakan pembelian LPG 3 kg ini harus melalui edukasi dan sosialisasi secara terus menerus, bukan seperti sekarang ini diterbitkan secara mendadak.

Ucapnya lagi, peralihan pembelian BBM dan LPG 3 kg dengan sistem digital harus dibarengi dengan infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Sebab, tidak semua lokasi di Indonesia mendapat sinyal atau akses jaringan komunikasi yang baik.

"Untuk menengah bawah itu, ada yang di perkotaan belum yang di pedesaan dan pegunungan juga bagaimana. Karena meraka kan minim sinyal, hp belum tentu punya kan gitu," paparnya.

Baca Juga:

Harga LPG Nonsubsidi Naik, PKS Sebut Pemerintah Tidak Peka

Kata dia, banyak hal juga yang harus dijalankan masyarakat untuk bisa mendapatkan LPG 3 kg. Untuk membeli dengan transaksi digital, masyarakat perlu mengisi uang atau top up ke MyPertamina. Proses ini pula akan memberatkan masyarakat karena akan ada pajak traksaksi yang akan dibebankan warga.

"Banyak hal yang harus dilalui. Masyarakat jadi berat kasihan. Jadi ini saya khawatir kebijakan ini malah jadi kontra produktif," tegas dia.

Trubus berpendapat, mestinya aturan pembelian LPG 3 kg ini tidak perlu menggunakan MyPertamina. Harusnya, PT Pertamina menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) untuk penyaluran subsidi LPG 3 kg tepat sasaran.

Jadi intinya, lanjut Trubus, PT Pertamina harus koordinasi dengan DTKS karena datanya sudah ada di Kemensos. Bukan ujug-ujug membuat aturan yang menyulitkan masyarakat dengan MyPertamina.

Ia pun menduga, penerapan aturan ini tidak melibatkan atau tidak berdiskusi dahulu dengan masyarakat.

"Jadi sekarang kan juga masalahnya kalau pun datanya terkumpul apa ga khawatir datanya itu bocor nanti. Loh kita kan belum ada UUD perlindungan data pribadi," pungkasnya. (Asp)

Baca Juga:

Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Libur Lebaran

Penulis : Asropih Asropih
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kemenhub Buka Mudik Gratis Kapal Laut, Berikut Jumlah Kuota dan Syarat Pendaftarannya
Indonesia
Kemenhub Buka Mudik Gratis Kapal Laut, Berikut Jumlah Kuota dan Syarat Pendaftarannya

Total kuota untuk arus mudik yang disediakan, yakni kuota penumpang sebanyak 2.500 orang per hari dan kuota sepeda motor sebanyak 1.250 unit per hari. Dengan demikian total kuota mudik selama dua hari (15 dan 17 April) ialah 5.000 orang dan 2.500 motor.

Pemerintah Gelontorkan Rp 476 Triliun untuk Program Perlindungan Sosial di 2023
Indonesia
Pemerintah Gelontorkan Rp 476 Triliun untuk Program Perlindungan Sosial di 2023

Pemerintah Indonesia mengucurkan Rp476 triliun untuk berbagai program perlindungan sosial dalam rangka mempertahankan daya beli masyarakat miskin dan rentan.

Kapolda Metro Awasi Pengusutan Kasus Penganiayaan Anak Pejabat Pajak
Indonesia
Kapolda Metro Awasi Pengusutan Kasus Penganiayaan Anak Pejabat Pajak

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran memberikan perhatian khusus kepada kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora yang dilakukan anak pejabat Ditjen Pajak.

Polda Metro Jaya Tahan Irjen Teddy Minahasa 20 Hari ke Depan
Indonesia
Polda Metro Jaya Tahan Irjen Teddy Minahasa 20 Hari ke Depan

Kasus dugaan penjualan narkotika yang menjerat bekas Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa memasuki babak baru. Kali ini, ia resmi ditahan di rutan Polda Metro Jaya.

Erick Wacanakan Teknologi VAR di Liga 1
Indonesia
Erick Wacanakan Teknologi VAR di Liga 1

Bakal calon ketua umum (Caketum) PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir, menegaskan saat ini Liga Indonesia sudah saatnya memakai teknologi termasuk Video Assistant Referee (VAR). Hal itu dilakukan agar wasit tidak selalu disalahkan dalam pertandingan.

KPK Periksa Mendagri Era SBY di Kasus Dugaan Korupsi E-KTP
Indonesia
KPK Periksa Mendagri Era SBY di Kasus Dugaan Korupsi E-KTP

KPK telah menetapkan Paulus Tannos sebagai tersangka dalam rasuah e-KTP. Namun, sampai saat ini KPK belum menahan dan memeriksa Paulus Tannos karena kabur ke Singapura.

KPK Kembali Panggil Kadinkes Lampung Pekan Depan
Indonesia
KPK Kembali Panggil Kadinkes Lampung Pekan Depan

KPK bakal kembali memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Lampung Reihana pada pekan depan.

Prabowo Temui Relawan Jokowi di Solo Malam Ini
Indonesia
Prabowo Temui Relawan Jokowi di Solo Malam Ini

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan pertemuan itu digelar di Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (19/5) malam.

Pemprov Jabar Pertimbangkan Larang Peredaran Makanan Bernitrogen Cair
Indonesia
Pemprov Jabar Pertimbangkan Larang Peredaran Makanan Bernitrogen Cair

Kemungkinan ada sisa nitrogen cair terminum sehingga menyebabkan anak-anak keracunan.

Banyak Motor Jatuh Tergelincir di Kota Tua, Anies: Itu Pengendara yang Melanggar
Indonesia
Banyak Motor Jatuh Tergelincir di Kota Tua, Anies: Itu Pengendara yang Melanggar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bahwa para pengendara motor yang melintas di kawasan Kota Tua melanggar aturan. Sebab kawasan tersebut telah menjadi jalur pedestrian.