Pembatasan Mobilitas Bikin Jumlah Wisatawan Asing Anjlok hingga 81 Persen

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 02 Juni 2021
Pembatasan Mobilitas Bikin Jumlah Wisatawan Asing Anjlok hingga 81 Persen
Ilustrasi. Dua wisatawan asing membawa selancar saat berlibur di Pantai Kuta, Bali. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/ss/hp/aa.)

MerahPutih.com - Pembatasan mobilitas akibat pandemi COVID-19 memberi dampak buruk pada sektor pariwisata.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif pada Januari-April 2021 baru mencapai 511.440 kunjungan.

"Kunjungan wisman sampai April 2021 turun drastis sebesar 81,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 2,81 juta kunjungan,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam pemaparan kondisi pariwisata nasional, Rabu (2/6).

Baca Juga:

Tingkatkan Kunjungan Wisatawan di Solo, Gibran Siapkan Tiga Event Marathon

Setianto memaparkan, wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling tinggi, yaitu sebesar 97,35 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebaliknya, wilayah Asia di luar ASEAN memiliki persentase penurunan paling rendah, yaitu sebesar 67,75 persen.

Jika dilihat berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Januari–April 2021 paling banyak datang dari kebangsaan Timor Leste sebanyak 254.710 kunjungan (49,80 persen), diikuti oleh Malaysia sebanyak 163.040 kunjungan (31,88 persen), Tiongkok 22.860 kunjungan (4,47 persen), Papua Nugini 10.660 kunjungan (2,08 persen), dan Singapura 9.540 kunjungan (1,87 persen).

arsip - PANORAMA PULAU LABENGKI Wisatawan berada di puncak ketinggian wisata Pulau Labengki, di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/11). Pemerintah menargetkan pada 2016, kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 12 juta kunjungan dengan devisa diproyeksikan sebesar Rp172 triliun. (ANTARA FOTO/Jojon)
arsip - PANORAMA PULAU LABENGKI Wisatawan berada di puncak ketinggian wisata Pulau Labengki, di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/11). (ANTARA FOTO/Jojon)

Khusus untuk April 2021, Setianto menyampaikan, jumlah kunjungan wismannya mencapai 127.510 kunjungan, turun 19,33 persen dibandingkan April 2020 yang berjumlah 158.070 kunjungan.

Sedangkan untuk tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang mencapai rata-rata 34,63 persen.

Persentase TPK tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 47,44 persen, diikuti oleh Provinsi Kalimantan Timur dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 47,43 persen dan 46,59 persen.

Baca Juga:

Gunung Kidul Diserbu Puluhan Ribu Wisatawan Selama Liburan Lebaran

Sementara itu, Provinsi Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan persentase TPK terendah, yaitu sebesar 10,09 persen.

Posisi ini juga turun jika dibandingkan pada posisi sama periode tahun sebelumya sebesar 19,33 persen.

Di mana pada periode Maret 2020, jumlah kunjungan wisman mencapai 1,27 juta orang.

Jadi perkembangan jumlah kunjungan wisman secara mtm mengalami penurunan 2,61 persen.

"Demikian juga dibandingkan 2020 ini garis berwarna hijau alami penurunan minus 19,33 persen," kata Setianto. (Knu)

Baca Juga:

Nahkoda Kapal Maut yang Tewaskan 7 Wisatawan di Boyolali Masih Berusia 13 Tahun

#Wisatawan Mancanegara (Wisman) #Pariwisata Indonesia #COVID-19 #Badan Pusat Statistik (BPS)
Bagikan
Bagikan