Pembangun LRT di Bandung Butuh Rp 20 Triliun


Ilustrasi LRT. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan hampir seluruh kota di Jawa mengalami kemacetan. Hal ini akibat orang memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut pembangunan dua ruas jalur kereta ringan (Light Rail Transit/LRT) Bandung untuk mengurangi kemacetan, yakni Leuwipanjang-Tegalluar dan Leuwipanjang-Dago (utara-selatan) membutuhkan dana sekitar Rp 20 triliun.
Baca Juga:
Menhub Harap Proyek LRT Jakarta Velodrome-Manggarai Bisa Kurangi Kemacetan
Pelaksana harian (Plh) Sekda Provinsi Jawa Barat Mohammad Taufiq Budi Santoso mengatakan, rencana pembangunan dua ruas LRT tersebut masih berproses, yakni dalam tahap kelengkapan dokumen.
Termasuk, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terkait modal pembangunan.
"LRT mudah-mudahan ya. Kita mengatur waktu penandatanganan kesepakatan induk dengan Kemenkeu. Nanti lebih baik Pak Pj Gubernur (Bey Machmudin) yang menyampaikan. Prioritas Utara-Selatan, kemudian nanti Leuwipanjang-Tegalluar, kebutuhan Rp 20 triliun untuk dua ruas itu," kata Taufiq.
Taufiq mengatakan, nantinya moda transportasi LRT ini diproyeksikan akan terintegrasi dengan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.
Pemprov Jawa Barat, turut mensiasati pembangunan LRT untuk dapat melibatkan banyak pihak, salah satunya adalah swasta, melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan harapan dapat mengakselerasi pembangunan.
"Dana dibantu APBN melalui Kemenkeu. Ada beberapa dokumen yang harus disiapkan. LRT ingin kita campur (sumber pendanaan) dengan KPBU," ucapnya.
LRT yang menjadi moda pengumpan (feeder) bagi KCJB Whoosh dan transportasi massal di Kota Bandung ini, diharapkan untuk dapat segera mulai dibangun paling lambat di 2027 mendatang.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginginkan Jabar segera mengintegrasikan Kereta Cepat Whoosh, terhubung dengan kereta feeder dari satu stasiun ke stasiun lainnya untuk mempermudah akses masyarakat.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menegaskan, Presiden meminta Jabar segera mengkaji rencana LRT yang akan mengintegrasikan wilayah Bandung selatan dengan utara sekaligus mengurai kemacetan.
"Harus segera dilakukan transportasi publik yang berbeda (LRT), jadi benar-benar baru tidak hanya mengandalkan yang sudah ada," kata Bey. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Resmi Dimulai
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Bintaro Sektor 9 Jadi Magnet Wisata di Akhir Pekan, Gerbang Tol Macet dan Mal Ramai Pengunjung

2 Tahun Beroperasi, LRT Jabodebek Layani 43,7 Juta Pelanggan

Pemprov DKI Jakarta Pastikan Tak Semua Trotoar di TB Simatupang Dialihfungsikan

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Macet Horor di TB Simatupang, Pramono Minta Proyek Diselesaikan Sebulan Lebih Cepat

Titik Konstruksi Pemasangan Pipa Air Minum Perpipaan Yang Bikin Jakarta Macet, PAM Jaya Minta Maaf

Usaha Urai Kemacetan di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan, Google dan Platform Navigasi Diminta Bantuan

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

KAI Group Layani 286,57 Juta Pelanggan dalam 7 Bulan: LRT Jabodebek Naik 47 Persen

Proyek LRT Jakarta Sudah Capai 61,79 Persen Per 31 Juli 2025
