Pembalap Perempuan Mungkin akan Kembali Bersaing di F1

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 21 Agustus 2022
Pembalap Perempuan Mungkin akan Kembali Bersaing di F1
Pembalap perempuan Carmen Jorda yang pernah berkontribusi dengan tim F1 Lotus. (Foto: Instagram/@carmenjorda)

SEBAGAI ajang balap mobil paling cepat, mahal, dan prestis di dunia, Formula 1 jelas menjadi kegemaran begitu banyak orang yang didominasi oleh pria. Namun selama 70 tahun digelar, F1 tercatat pernah memiliki lima pembalap perempuan yang ikut berpartisipasi.

Sayang, tak ada dari kelima pembalap perempuan itu yang benar-benar mampu tampil kompetitif. Bahkan, hanya dua dari mereka yang diketahui benar-benar ikut start dalam balapan Grand Prix. Sementara, pembalap perempuan terakhir yang berpartisipasi di F1 ialah Giovanna Amati, itu pun sudah 28 tahun yang lalu.

Lantas, bagaimana kans munculnya pembalap perempuan lagi di F1 setelah hampir tiga dekade kompetisi jet darat itu didominasi pembalap laki-laki?

Dalam wawancara panjang dengan Financial Times baru-baru ini, CEO dari tim Mercedes-AMG Petronas Toto Wolff menyoroti mengenai fakta bahwa beberapa tahun lalu Williams tidak berani memberikan istrinya, Susie, kesempatan untuk memimpin tim.

Baca juga:

Pembalap Cantik Tim Lotus Warnai F1

Toto Wolff ungkap pembalap asuhan Mercedes Luna Flexa punya peluang. (Foto: Mercedes-AMG F1)

Ketika ditanya tentang subyek perempuan dalam motorsport, Wolff secara jujur mengakui dirinya masih sulit membayangkan pembalap perempuan mampu mencapai F1 dalam satu dekade.

Tetapi Wolff tidak mengesampingkan bahwa kemungkinan itu akan terjadi. Menurutnya, salah satu junior di akademi balap Mercedes yakni Luna Fluxa, punya potensi bersaing dengan pembalap laki-laki dalam kancah F1 di masa depan.

“Saya tidak bisa mengatakan kami memiliki perempuan yang akan berhasil ke Formula 1, tetapi saya yakin dia (Fluxa) mampu,” tutur Wolff tentang pembalap perempuan muda asal Mallorca, Spanyol tersebut.

Saat ini, Fluxa masih berusia 12 tahun dan telah dipilih Wolff untuk masuk dalam program akademi pembalap Mercedes mulai 2022 lalu. Ia telah berkompetisi dalam seri karting Eropa dan Spanyol pada 2021, sekaligus memenangi kejuaraan IAME Euro.

Baca juga:

Tiga Crosser Perempuan Indonsia Siap Unjuk Kebolehan di MXGP 2017

Luna Fluxa tengah jadi pembalap asuhan Mercedes. (Foto: Instagram/@luna.fluxa)

Darah balap memang mengalir di keluarga Fluxa, sebab saudara laki-lakinya Lorenzo Fluxa merupakan seorang pembalap yang kini ambil bagian dalam Formula Regional Eropa Alpine. Hasil terbaiknya sejauh ini ialah finis di posisi ketiga.

Baru-baru ini pembalap F1 Mercedes Lewis Hamilton mendorong sesuatu yang lebih harus dilakukan untuk menawarkan visibilitas dan promosi dari W Series bagi para pembalap perempuan ke jenjang berikutnya.

Menurut juara dunia Formula 1 tujuh kali itu, kegagalan juara dua kali W Series Jamie Chadwick untuk membuat lompatan ke kategori yang lebih tinggi merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan. Ia ingin regulator memberikan lebih banyak dukungan untuk pembalap perempuan. (waf)

Baca juga:

Siapa Bilang Perempuan Tidak Bisa Jadi Pembalap? Ini 5 yang Paling Cantik

#F1 #Formula 1 #Pembalap Wanita
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.
Bagikan