CEO Akademi F1, Susie Wolff, percaya bahwa Formula 1 akan memiliki pembalap wanita dalam waktu yang tidak lama lagi. Ia bahkan percaya waktu itu bisa datang dalam kurang lebih sepuluh tahun lagi.
"Tapi, saya pikir dengan Akademi F1, kami menciptakan jalur kuat sehingga ketika pembalap F1 perempuan sudah ada, lebih banyak lagi yang akan mengikuti jejaknya. Itulah rencana kami," kata Wolff, seperti dikutip laman Motorsport.
Pada penampilannya di Financial Times Business of F1 Forum di Monako yang diselenggarakan bersama Motorsport Network, mantan pengembang Williams itu memberikan wawasannya tentang Akademi F1 yang merupakan gagasan CEO F1 Stefano Domenicali. Pendanaan akademi itu berasal dari Liberty Media.
Baca juga:
Siapa Bilang Perempuan Tidak Bisa Jadi Pembalap? Ini 5 yang Paling Cantik

"Tidak banyak perlawanan terhadap persepsi masyarakat bahwa motorsport adalah urusan laki-laki. Kami benar-benar harus mengubahnya," kata Wolff.
Dirinya yakin mereka akan dapat mengubah situasi tersebut. Terutama dengan dukungan yang mereka miliki. Talenta pembalap perempuan memiliki peluang yang jauh lebih baik untuk mencapai kursi tertinggi dari olahraga balap atau motorsport.
"Akademi F1 ini untuk kebaikan Formula 1, untuk olahraga kita. Kita semua harus berada di jalan menuju perubahan ini. Para pengambil keputusan saat ini semuanya adalah laki-laki, atau 95 persen dari mereka. Mereka harus bersama kami karena mereka adalah satu-satunya yang dapat membantu menciptakan perubahan yang langgeng," tambahnya.
Domenicali mengumumkan pembentukan Akademi F1 pada akhir musim lalu dan Wolff mengambil alih posisi CEO pada Maret. Ia mempresentasikan visinya untuk program ini kepada Domenicali bulan lalu dan sekarang sedang bekerja untuk meluncurkan proyek jangka panjang.
Baca juga:
Pembalap Perempuan Mungkin akan Kembali Bersaing di F1

"Akademi F1 harus lebih dari sekadar kategori pendukung. Pada akhirnya, jika kami hanya menyediakan platform untuk 15 wanita muda yang menjadi pembalap, kami akan kehabisan pembalap dengan sangat cepat, karena jumlahnya tidak mencukupi," ucap Wolff.
Wolff menambahkan, ia tak ingin tenggelam dalam ambisi menciptakan seorang pembalap F1 perempuan. Ia ingin melakukan lebih dari itu, yakni menginspirasi generasi berikutnya, baik di dalam maupun di luar lintasan. Ia juga ingin membuka peluang seluas-luasnya untuk para bakat muda.
"Ini bukan hanya tentang membuat sistem untuk menarik lebih banyak wanita ke dalam olahraga. Ini tentang menyadari bahwa kita perlu meningkatkan jumlah wanita yang ingin melakukan hal ini sehingga mereka yang paling berbakat dapat naik ke puncak,” tukasnya. (waf)
Baca juga:
Tiga Crosser Perempuan Indonsia Siap Unjuk Kebolehan di MXGP 2017