MerahPutih.com - Pemerintah DKI Jakarta menegaskan, pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang menggunakan bambu telah sesuai dengan ketentuan yang ada.
"Semua pekerjaan program-program DKI Jakarta kita laksanakan sesuai SOP, prosedur dan peraturan UU, semua bisa diakses siapa saja," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (4/3).
Baca Juga:
Wagub DKI Mengaku Penggunaan Bambu di Lintasan Formula E untuk Hemat Biaya
Menurut dia, penggunaan bambu untuk alas lintasan Formula E merupakan konsep yang dibuat oleh penyelenggara ialah PT Jakarta Propertindo (JakPro).
Ia pun menyakini dipakainya bambu ini bisa menguatkan perlintasan Formula E dari kontur tanah yang lembek.
"Itu kan memang seperti itu salah satu konsepnya, kan dalam rangka memperkuat daya dukung tanah," paparnya.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini pun menyakini, pembangunan rute balap mobil bertenaga listrik tersebut akan selesai sesuai target yang ditetapkan pada bulan April 2021. Dan dapat digunakan pada 14 Juni 2022 mendatang.
"Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh JakPro Insya Allah semuanya berjalan sesuai waktu yang telah disepakatinya," ungkapnya.

Diketahui, beberapa hari ini ramai di sosial media (sosmed) Twitter, sejumlah warga net yang berkomentar terkait penggunaan bambu di perlintasan Formula E.
"Bukan hanya sirkuit Formula E, jalan tol Semarang Demak juga pakai bambu. Ternyata bambu sudah biasa digunakan sebagai lapisan bawah dalam konstruksi tanah berlumpur. Nggak ada yang ribut tol Semarang Demak ya? Oh iya bukan di DKI kok ya. Bukan Anies gubernurnya," tulis @tatakujiyati di sosmed Twitter, yang dikutip, Jumat (4/3).
Hal tersebut juga ditulis oleh akun Twitter @Marlina_ida, ia juga bilang, pembangunan Tol Semarang-Demak yang dilakukan pemerintah pusat memakai bambu.
"Konstruksi Tol Semarang-Demak juga dari bahan bambu," twitnya. (Asp)
Baca Juga:
Sirkuit Formula E Baru 28 Persen, Kontraktor Akui Paling Berat Bangun Zona 5