Peluang Sektor Makanan di Balik Digitalisasi Data

RISE with SAP, sebuah penawaran transformasi bisnis yang dikemas dengan SAP S/4HANA. (Foto: Dok. Sari Murni Group)
PADA 2018, pemerintah Indonesia memperkenalkan peta jalan Making Indonesia 4.0 untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam Revolusi Industri Keempat (4IR).
Peta jalan ini berfokus pada peningkatan teknologi seperti AI, otomatisasi, komputasi awan, dan IoT, di tujuh sektor manufaktur, termasuk makanan dan minuman.
Sektor-sektor ini berkontribusi sebesar 70 persen terhadap PDB industri, 65 persen terhadap ekspor industri, dan menyerap 60 persen tenaga kerja industri di Indonesia.
Dalam mendukung hal tersebut, produsen makanan ringan Sari Murni Group (SMG) yang terkenal dengan merek makanan ringan favorit anak-anak di Indonesia, Momogi, telah bekerja sama dengan SAP Indonesia dan IBM Consulting Indonesia untuk meningkatkan digitalisasi dan mengoptimalkan operasi bisnisnya.
Baca juga:
IBM akan Ganti 7.800 Karyawan dengan AI
Melalui RISE with SAP, sebuah penawaran transformasi bisnis yang dikemas dengan SAP S/4HANA, perusahaan dibantu memindahkan Enterprise Resource Planning (ERP) mereka ke komputasi awan (cloud).
Oleh karena itu, SMG mendorong peningkatan otomatisasi proses bisnis end-to-end serta meningkatkan inventaris, kontrol biaya, dan harga untuk mendukung pelaporan keuangan bulanan perusahaan dengan lebih baik.
Dengan IBM Consulting Indonesia sebagai mitra implementasinya, SMG meyakini dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan pengalaman pelanggan melalui RISE with SAP.
“Manfaat nyata yang kami rasakan termasuk peningkatan kapasitas tim operasional untuk melakukan pekerjaan analitis yang mendalam, difasilitasi oleh peningkatan visibilitas dan integrasi data yang jelas, sehingga membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat,” ucap Direktur Sari Murni Teguh Ilham dalam Media Gathering di kawasan Bogor, Rabu (22/11).
Baca juga:
Ini Dia Teknologi Canggih Rahasia Ketangguhan Timnas Jerman
Lebih lanjut, dengan pengalaman selama 20 tahun di industri manufaktur makanan ringan dan memiliki kehadiran global di lebih dari 10 negara, peralihan SMG dari sistem ERP yang lama ke sistem ERP tunggal berbasis awan sangat penting bagi pertumbuhan bisnis perusahaan yang berkelanjutan.
Sebelumnya, SMG mengalami tantangan dalam melaporkan dan mengekstrak data karena sistemnya yang terpisah-pisah di berbagai departemen internal sehingga sering kali menciptakan pelaporan data yang berlebihan.
“Dengan menyatukan keahlian IBM Consulting dengan SAP, kami membantu SMG membuka level baru dalam proses manufaktur yang akan meningkatkan daya saing dan produktivitas, di atas fondasi teknologi yang terpercaya, bertanggung jawab, dan sesuai dengan regulasi," pungkas Managing Partner Indonesia, IBM Consulting Deep Bhau. (Far)
Baca juga:
Rahasia Industri Manufaktur Bertahan Menghadapi Transformasi Digital
Bagikan
Berita Terkait
Presiden Prabowo Gelar Rapat Terbatas di Kertanegara, Bahas Pengembangan STEM dan Swasembada Energi-Pangan

iPhone 18 Pro Bakal Dilengkapi Kamera Aperture Variabel, Kerja Sama dengan 2 Perusahaan Tiongkok

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa

Engsel iPhone Fold yang Bakal Meluncur Tahun Depan Cuma Rp 1 Juta, Harga HP-nya DIperkirakan Tembus Rp 30 Juta

OPPO Find X9 Series Meluncur Global 28 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Samsung Bakal Hentikan Seri Edge, Bagaimana Nasib Galaxy S26?

OPPO Find X9 dan Find X9 Pro Meluncur, Bawa Dimensity 9500 hingga Baterai 7.500mAh

Xiaomi 18 Mulai Digarap, Tetap Bawa 'Magic Back Screen' dan Rilis Tahun Depan

OPPO Find X9 Bakal Jadi HP eSIM Pertama yang Meluncur di Tiongkok

Xiaomi Konfirmasi Tetap Bawa 'Magic Back Screen' di HP Flagship Berikutnya
