Pelatih Borneo FC Pieter Huistra Tidak Lepas Pemain ke Timnas U-23
Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra. (borneofc.id)
MerahPutih.com - Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra tidak akan melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23. Pernyataannya ini sekaligus menegaskan bahwa sikap Borneo FC tidak berubah.
Borneo FC tetap tidak melepas pemain meski regulasi Liga 1 2023/2024 pasal 22 ayat 3 diamendemen. Regulasi itu sebelumnya mengatur kewajiban memainkan minimal 1 (satu) orang pemain U-23 Warga Negara Indonesia (WNI) dalam starting IX selama minimum 45 menit.
Baca Juga:
Hasil Lengkap Pekan Ke-27 dan Klasemen Sementara Liga 1 2023/2024
PSSI menyetujui amendemen tersebut sebagai respons atas permohonan Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1. PSSI berharap tidak ada lagi ada penolakan untuk melepas pemain.
LIB sebelumnya menjelaskan bahwa klub Liga 1 tidak bisa menurunkan pemain-pemain terbaiknya pada kategori U-23 jika dipanggil ke Timnas U-23. Permohonan amendemen di atas juga dirasa sebagai bentuk dukungan klub-klub Liga 1 2023/24 terhadap Timnas U-23 yang akan berlaga di Piala Asia U-23 2024 mulai 15 April 2024.
Pieter Huistra tidak melepas pemain ke Timnas U-23 karena kebutuhan. Fajar Fathurrahman misalnya adalah pemain yang diandalkan.
"Fajar adalah pemain starter yang sangat bagus. Dia adalah bek kanan yang bagus, bahkan dia bermain meski ada atau tidak adanya peraturan ini. Saya tak terlalu melihat dari umur, tetapi yang tepat di posisi itu," kata Pieter Huistra di laman klub.
"Saya berusaha untuk benar secara politik. Tetapi saya ingin berbicara begini. Kami harus berhati-hati dengan pergantian peraturan di tengah musim. Itu yang saya ingin katakan tentang ini," jelasnya.
Pieter Huistra punya pegangan kuat untuk tidak melepas pemain. Mengingat Piala Asia U-23 2024 yang akan diikuti Timnas U-23 bukan agenda resmi FIFA dan tidak dalam periode FIFA Matchday.
Baca Juga:
PSSI Berharap Suporter Patuh jika Laga Persib Vs Persija Ditetapkan Tanpa Penonton
"Bagi kami, yang paling terpenting di sepak bola adalah Liga 1. Saya rasa kami harus melindungi itu. Yang terpenting di setiap negara ada liga teratas di sepak bola profesional. Jika tidak ada di kalender FIFA, pemain bisa bermain di liga.”
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
Pesaing Timnas Indonesia U-23 di Penyisihan Grup SEA Games 2025 Keok 0-6 dari UEA
Timnas U-23 untuk SEA Games 2025 Tak Berdaya Lawan Mali, Erick Thohir Tetap Optimis Raih Emas
Berbeda dengan Timnas Indonesia U-23 yang Tak Mampu Kalahkan India, Thailand Bahkan Bisa Menang dengan Skor Besar 4-0
Puji Performa Timnas Indonesia U-23, Gelandang Thailand Sebut sebagai Pesaing Utama Perebutan Medali SEA Games 2025
Lawan Timnas Indonesia U-23 di Grup C SEA Games, Myanmar Datangkan Jebolan Leicester City yang Kini Berkiprah di Liga Portugal
Luke Keet, Reycredo Beremanda, Muhammad Mishbah Tidak Mampu Rebut Hati Indra Sjafri, Tidak Jadi Bagian Skuad SEA Games 2025
Segrup Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 20925, Myanmar Hanya Jalani Uji Coba Melawan Tim B dan Skuad Senior
Borneo FC Diyakini Ujung-ujungnya ‘Kehabisan Bensin’ Usai Cetak Sejarah Awal Musim, Fabio Lefundes: Mereka Tidak Tahu Tangki Kami
Waspada Timnas Indonesia U-23, Singapura Punya Ambisi Kuat di SEA Games 2025
Kemenangan atas China Menunjukkan Timnas Vietnam U-23 di Jalur Tepat Menuju SEA Games 2025, Jadi Alarm bagi Indonesia