Pelaku Mutilasi di Sleman Rebus Potongan Tubuh Korban untuk Hilangkan Jejak Polda DIY menggelar jumpa pers terkait kasus mutilasi yang terjadi di Sleman, Selasa (18/7). Foto: MP/Cahyo

MerahPutih.com - Dua orang pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap korban berinisial R seorang mahasiswa PTS di Yogyakarta asal Pangkalpinang dibekuk oleh petugas kepolisian dari Polda DIY. Kedua pelaku berinisial W (29) warga Magelang dan RD (38) warga Jakarta Selatan.

Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan jika korban R dibunuh dan tubuhnya dipotong-potong di kamar kos milik pelaku W yang berada di Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.

Baca Juga

Polisi Sebut Korban dan Pelaku Mutilasi Berkenalan di Media Sosial

Endriadi menuturkan dua pelaku nekat memutilasi korban dengan tujuan untuk menghilangkan jejak. Para pelaku beralasan panik karena usai melakukan aktivitas tidak wajar, korban meninggal dunia.

"Mereka (korban dan dua pelaku) tergabung dalam komunitas yang memunyai aktivitas tidak wajar. Mereka melakukan aktivitas kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata Endriadi di Polda DIY, Selasa (18/7).

"Melihat korban meninggal dunia, pelaku panik dan berniat menghilangkan jejak. Pelaku melakukan upaya mutilasi," sambung Endriadi.

Baca Juga

Korban Mutilasi di Sleman Diduga Dieksekusi di Kos Pelaku

Dalam proses mutilasi ini, pelaku memotong-motong tubuh korban menjadi beberapa bagian. Pelaku, imbuh Endriadi sempat pula merebus beberapa potongan tubuh korban untuk menghilangkan barang bukti.

"Mutilasi dengan cara memotong kepala, pergelangan tangan, kaki, bagian tubuh dan menguliti. Untuk menghilangkan jejak pergelangan tangan dan kaki, mereka (pelaku W dan RD) merebusnya. Tujuannya untuk menghilangkan sidik jari," ungkap Endriadi.

Endriadi menambahkan bagian potongan tubuh korban ini kemudian dimasukkan ke dalam plastik yang telah disiapkan oleh pelaku. Kemudian potongan tubuh itu dibuang ke sejumlah lokasi. (Cahyo/Yogyakarta)

Baca Juga

Temuan Jaket Jadi Indikasi Korban Mutilasi di Sleman Adalah Mahasiswa UMY

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
BNPT Latih Instruktur Cegah Paham Ekstremisme Berbasis Kekerasan
Indonesia
BNPT Latih Instruktur Cegah Paham Ekstremisme Berbasis Kekerasan

Pelatihan ini inisiasi Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Uni Eropa (UE) dan The Royal United Service Isue (RUSI).

KPU Solo Tetapkan 441.385 Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2024
Indonesia
KPU Solo Tetapkan 441.385 Daftar Pemilih Sementara Pemilu 2024

"Sebanyak 441.385 pemilih tersebut perinciannya 214.417 pemilih laki-laki dan 226.968 pemilih perempuan," kata Nurul, Kamis (6/4).

Menhub Dorong Promo Tiket Angkutan Buat Libur Idul Adha
Indonesia
Menhub Dorong Promo Tiket Angkutan Buat Libur Idul Adha

Selain di sektor darat dan perkeretaapian, di sektor udara juga dilakukan program serupa, yakni program travel fair.

Bahasa Indonesia Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
Indonesia
Bahasa Indonesia Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO

Bahasa Indonesia berhasil ditetapkan sebagai bahasa resmi atau official language Konferensi Umum UNESCO.

Pengamat Ungkap Elektabilitas Tinggi Jadi Modal Erick Thohir Maju Cawapres
Indonesia
Pengamat Ungkap Elektabilitas Tinggi Jadi Modal Erick Thohir Maju Cawapres

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Idil Akbar mengatakan elektabilitas tinggi menjadi modal kuat Erick Thohir maju sebagai bakal calon presiden (cawapres) pada Pemilu 2024.

Polres Cirebon Kota Tangkap 1 Orang Pelaku TPPO ke Arab Saudi
Indonesia
Polres Cirebon Kota Tangkap 1 Orang Pelaku TPPO ke Arab Saudi

Setelah bekerja selama tiga bulan lalu korban menghubungi keluarga di Indonesia meminta bantuan untuk dapat dipulangkan ke Indonesia.

Politisi Demokrat Tantang Mahfud MD Buka Seluruh Data Transaksi Janggal Rp 349 Triliun
Indonesia
Politisi Demokrat Tantang Mahfud MD Buka Seluruh Data Transaksi Janggal Rp 349 Triliun

Anggota Komisi III DPR RI Benny K Harman mendesak transaksi janggal bernilai fantastis di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani itu harus diungkap secara terang.

Bawaslu akan Tindak Langsung Medsos yang Unggah Hoaks dan Ujaran Kebencian Pemilu
Indonesia
Bawaslu akan Tindak Langsung Medsos yang Unggah Hoaks dan Ujaran Kebencian Pemilu

Bawaslu bisa melakukan tindakan terhadap konten dan akun yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.

Tidak Ada Pengamanan Khusus saat Sidang Perdana Mario Dandy di PN Jaksel
Indonesia
Tidak Ada Pengamanan Khusus saat Sidang Perdana Mario Dandy di PN Jaksel

Pejabat Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Djuyamto mengatakan bahwa tidak ada pengamanan khusus terkait dengan gelaran sidang perdana dua terdakwa tersebut.

Alasan Pj Heru Tidak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam di Jakarta
Indonesia
Alasan Pj Heru Tidak Terapkan Ganjil Genap 24 Jam di Jakarta

"Saya tidak akan menambah ganjil genap untuk 24 jam," kata Heru di Jakarta, Minggu (27/8).