MerahPutih.com - Banjir rob masih melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Pusat logistik di Jawa Tengah ini, dipastikan mengalami kerugian.
Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mengeluhkan kondisi tersebut. Bukan hanya kawasan pelabuhan yang terendam, namun kawasan industri seperti kayu lapis, dan garmen turut mengalami kerugian besar.
Baca Juga:
Tanam Bakau Bisa Perlambat Banjir Rob di Pantura Jawa
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas Semarang, M.Tohir, mengatakan, genangan di dalam kawasan pelabuhan masih mencapai sekitar 80 cm.
Saat ini, dua akses masuk utama ke Pelabuhan Tanjung Emas sendiri masih digenangi banjir rob. Banjir belum surut karena perbaikan tanggul yang jebol belum selesai.
Selain itu, banjir rob ini menyebabkan aktivitas penumpang yang akan berangkat dengan menggunakan kapal masih terganggu. Namun, aktivitas di terminal keberangkatan mengoptimalkan penggunaan lantai 2 terminal keberangkatan.
"Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Semarang itu juga sudah kembali beroperasi, meski masih terbatas pada kegiatan di area pelabuhan. Untuk aktivitas keluar masuk kendaraan pengangkut peti kemas belum bisa," katanya.
Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Toto Dirgantoro mengharapkan, operator pelabuhan yakni PT Pelabuhan Indonesia (persero) atau Pelindo mengantisipasi atas kondisi tersebut.
"Termasuk dalam hal mengasuransikan kerugian Toto memperkirakan nilai kerugian dan kerusakan akibat banjir rob tersebut tergolong besar. Terkait kerugian, ini akan dilakukan pemeriksaan bersama dan menjadi beban tanggung jawab Pelindo," ujarnya, Rabu (25/3).
Ia menegaskan, peristiwa tersebut menjadi keprihatinan para pelaku usaha karena selain ekspor dari dan menuju ke Semarang yang terhambat juga karena pelabuhan yang belum beroperasi normal.
"Belum beroperasinya pelabuhan secara normal juga pasti akan menghambat pergerakan arus peti kemas. Berdasarkan perkiraannya, kemungkinan kerugian di atas 500 kontainer," katanya dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Kementerian PUPR Lakukan Tanggap Darurat Banjir Rob Pantura Jawa