Peduli Korban Bencana, PFI dan GFJA Luncurkan Buku Foto Lombok Palu Donggala Revival

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 02 November 2018
Peduli Korban Bencana, PFI dan GFJA Luncurkan Buku Foto Lombok Palu Donggala Revival
PFI dan GFJA meluncurkan buku foto untuk amal. (foto: istimewa)

BENCANA alam, gempa bumi, dan juga katastrofi buatan manusia membuat publik lebih banyak terpana. Namun, ketika bencana melanda Tanah Air, berbagai elemen masyarakat dengan sigap memberi bantuan, menunjukkan simpati lewat berbagai medium. Seperti yang dilakukan para pewarta foto Indonesia.

Dengan menggandeng Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Pewarta Foto Indonesia (PFI) menggelar penggalangan dana lewat penjualan buku foto.

Bencana alam yang mengakibatkan kerusakan yang masif memang telah berlalu, tapi kehidupan terus berlanjut. Kerugian harta benda, kerusakan infrastruktur massal, dan trauma psikologis menjadi hal selanjutnya yang harus ditangani berbagai pihak. "Demi irisan itu, kehadiran fotografi jurnalistik bencana tak hanya untuk penyiaran berita visual ke segenap penjuru bumi. Namun, juga berfungsi
menggerakkan penggalangan solidaritas kemanusiaan," ujar kurator buku foto Oscar Motuloh, dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com.

lombok palu revival
Buku foto untuk amal Lombok dan Palu diluncurkan Jumat (2/11). (foto: istimewa)

Dengan judul Lombok Palu Donggala Revival, buku ini menghadirkan foto-foto bencana Palu dan Lombok hasil jepretan para pewarta foto yang tergabung dalam PFI. Buku ini digagas sepenuhnya sebagai solidaritas amal. Nantinya, seluruh hasilnya akan disalurkan kepada instansi sosial di Lombok dan Palu untuk diteruskan sebagai beasiswa pendidikan bagi anak-anak usia dini keluarga wartawan yang terkena musibah. “Dana tersebut akan segera disampaikan kepada rekan-rekan kita para jurnalis di daerah bencana untuk pendidikan anak-anak mereka dan agar dapat membangun rumahnya yang hancur yang berarti juga membangun kembali kehidupannya,” imbuh Ketua PFI Lucky Pransiska.

Buku Lombok Palu Donggala Revival dicetak setebal 184 halaman berisikan 173 karya visual hasil liputan 38 pewarta foto dari 18 media massa cetak dan kantor berita dalam dan luar negeri. Foto-foto yang ditampilkan dikurasi kurator GFJA Oscar Motuloh. Foto-foto itu bersanding dengan dua tulisan karya wartawan Kompas, Ahmad Arif.

Buku foto ini secara resmi akan diluncurkan pada Jumat (2/11) di Museum dan Galeri Jurnalistik Antara di kawasan Pasar Baru, Jakarta. “Kami sengaja menyelenggarakan acara ini diantara dua momen penting bangsa Indonesia yaitu Sumpah Pemuda 28 Oktober dan Hari Pahlawan 10 November, supaya pewarta foto dapat menggelorakan rasa persatuan dan semangat pengorbanan yang tulus diantara sesama anak bangsa” ujar kurator GFJA Oscar Motuloh.

Acara peluncuran akan diramaikan dengan penampilan Borock n Roll, Roy Jeconiah (eks vokalis Boomerang), Denny Frust, dan Souljah. Mereka tampil secara pro-bono alias tidak dibayar. Selain itu, ada Najwa Shihab yang akan ikut hadir. "Nanti Najwa akan ngasi narasi pembukaan," ujar koordinator acara Ismar Patrizki saat dihubungi Merahputih.com, Jumat (2/11).

Pameran terbuka untuk umum (gratis) dan akan berlangsung hingga 2 Desember 2018 mendatan. Pada 28 November akan kembali digelar acara penutupan sekaligus pelelangan foto-foto. Selama pameran, kamu bisa melihat materi tajuk utama koran-koran nasional di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jalan Antara No 59, Pasar Baru, Jakarta Pusat, setiap hari kerja pukul 10.00 – 21.00 WIB.

Buat kamu yang ingin memberikan kontribusi dan membantu saudara di Palu, Donggala, dan Lombok, pastikan kamu datang ke acara peluncuran buku ini. "Kontribusi bisa dilakukan dengan membeli buku foto. Bisa juga donasi langsung melalui rekening Pewarta Foto Indonesia," imbuh Ismar.

Selain itu, kamu juga bisa membeli buku foto ini secara luring (di GFJA) dan daring melalui akun Instagram @guearigaleri, [email protected] dengan harga Rp 700 ribu (belum termasuk ongkos kirim). Seluruh hasil penjualan akan disalurkan langsung oleh PFI kepada para keluarga jurnalis yang menjadi korban di Lombok, Palu, dan Donggala.(dwi)

Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan