MerahPutih.com - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10). Keduanya menggelar pertemuan secara tertutup.
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan partainya menilai pertemuan kedua tokoh itu merupakan wujud dari tradisi silaturahim yang baik dilakukan di antara para pemimpin.
Baca Juga
PKS Sebut Jokowi Dukung Prabowo setelah Bertemu SBY di Istana Bogor
“Pertemuan di antara pemimpin suatu hal yang baik, apalagi SBY beliau juga sosok presiden ke 6 dan pak Jokowi presiden ke 7,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/10).
“Sehingga pertemuan itu dinilai oleh PDI Perjuangan merupakan bagian dari tradisi silaturahim yang baik dilakukan diantara para pemimpin,” imbuhnya.
Hasto juga menilai tak kondusif bila perombakan kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilakukan saat ini.
Baca Juga
Kekecewaan SBY Diduga Jadi Alasan Elektabilitas Anies Anjlok
Pasalnya, kata Hasto, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan dan pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan dibuka mulai 19-25 Oktober 2023.
Menurut Hasto, momentum ini sebaiknya digunakan untuk mempercepat target program strategis yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi.
"Kemudian melakukan evaluasi-evaluasi secara konstruktif untuk nantinya diberikan kepada pemerintahan yang akan datang," tuturnya.
Diketahui isu reshuffle kabinet kembali mencuat setelah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dikabarkan telah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Partai Demokrat sebagai partai oposisi disebut-sebut akan bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Maju. (Pon)
Baca Juga