Merahputih.com - Polemik ucapan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI- P) Arteria Dahlan, yang membuat masyarakat Sunda marah, harus jadi pelajaran seluruh anak buah Megawati Soekarnoputri itu.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta, seluruh pengurus dan kader partai tidak sembarangan dalam berkomunikasi di ruang publik.
Baca Juga:
PDIP Beri Sanksi Kepada Arteria Dahlan
"Bagi PDI Perjuangan, ini juga menjadi pembelajaran bagi seluruh anggota dan kader partai untuk dalam politik itu hati-hati berbicara," kata Hasto kepada wartawan, Minggu (23/1).
Hasto mengaku, DPP telah menerima permintaan maaf dari Arteria. Dia melihat kesungguhan Arteria dalam permohonan maaf yang disertai penyesalan tersebut.
"Saya sendiri ketika memanggil yang bersangkutan sudah melihat bagaimana keseluruhan penyesalan itu nampak dalam diri Saudara Arteria Dahlan," ujarnya.
Hasto mengatakan, partai memiliki tugas dalam membangun kedisiplinan anggota, termasuk disiplin dalam berbicara. Sikap Arteria jelas tidak menunjukkan kedisiplinan dalam berbicara.

Ia mengingatkan, seluruh kader PDI-P agar tak melakukan kekeliruan yang sama. Selain itu, PDI-P selalu membangun kerukunan di tengah keberagaman.
"Kita ini justru selalu mendorong semangat membangun kerukunan sebagai warga bangsa, terus memperbaiki dari berbagai kekurangan-kekurangan yang ada," kata dia.
Polemik Arteria bermula dalam rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung, Senin (17/). Ia meminta Jaksa Agung mencopot Kajati yang memakai bahasa sunda saat rapat.
Pernyataan itu pun menuai respons negatif dari publik, khususnya masyarakat Sunda. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Arteria meminta maaf atas perkataannya itu. Ramai jadi perbincangan sampai laporan polisi, Arteria akhirnya minta maaf usai dipanggil DPP PDIP. (Knu)
Baca Juga:
Datangi DPR, Petinggi Sunda Empire Ancam Labrak Arteria