MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Salat Idul Adha di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Minggu (10/7). Namun, kegiatan keagamaan ini mendapatkan kritik dari Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Gembong Warsono menilai pelaksanaan salat Id di JIS sebagai ajang politik Gubernur Anies Baswedan menyongsong Pilpres 2024.
Baca Juga
"Ya memang JIS itu kan dijadikan gelanggangnya atau stadion politiknya pak Anies menyongsong 2024. Itu memang stadion politiknya pak Anies," ujar Gembong di Jakarta, Selasa (12/7)
Gembong melanjutkan, mestinya stadion berkapasitas 82 ribu penonton itu hanya sebagai tempat untuk pertandingan sepak bola. Namun, Anies sudah dua kali menjadikan JIS sebagai tempat salat Id saat Idul Adha dan Idul Fitri.
"Pertanyannya, apa tidak boleh salat Id di Stadion? Ya boleh, tapi kan enggak elok saja," jelas Gembong.
Baca Juga
Buka Suara soal Perubahan Status PPKM, Anies Imbau Warga Segera Vaksin Booster
Daripada salah kaprah, kata Gembong, lebih baik Anies membangun masjid ketimbang stadion. Dengan demikian, Jakarta jadi mempunyai tempat ibadah bagi umat Islam berkapasitas banyak orang.
"Kenapa selama lima tahun tidak membangun masjid yang besar? Logikanya kan gitu saja. Jangan nanti dibalik-balik, jangan sampai dibalik-balik. Salatnya di stadion, nanti olahraganya di masjid, kan enggak baik kalau dibalik-balik. Ini jadi jokes, guyonannya kan begitu," tutupnya. (Asp)
Baca Juga