MerahPutih.com - Mestinya Gubernur Anies Baswedan menyampaikan permohonan maaf atas ambruknya salah satu tembok sekolah MTs Negeri 19 Jakarta yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, memandang robohnya tembok MTs Negeri 19 Jakarta akibat luapan air hingga menggenangi sekolah.
Baca Juga:
Kemenag Janji Langsung Perbaiki Tembok Gedung MTsN 19 yang Roboh
"Ya, itu faktanya. Sepatutnya Anies mengaku gagal juga meminta maaf," ucap Gilbert saat dihubungi, Jumat (7/9).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini pun menyindir program banjir di era Anies yang hanya mengandalkan sumur resapan. Sementara normalisasi yang seharusnya menjadi program andalan justru tak dijalankan.
“Di mana yang berfungsi dan berapa banyak sumur yang berfungsi? Sumur resapan banyak yang mampat dan letaknya tidak benar," kata dia.
Sebelumnya, salah satu tembok Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Jakarta di Pinang Kalijati, Pondok Labu, Jakarta Selatan mengalami ambruk.
Baca Juga:
Tim Puslabfor Polri Olah TKP Ambruknya Tembok MTs Negeri 19 Jakarta
Atas kejadian itu dilaporkan ada 3 siswa meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada pukul 14.50 WIB.
Tiga orang siswa MTsN 19 tersebut meninggal dunia, yakni Dika, Dendis, Adhan yang seluruhnya merupakan siswa kelas 8.
Kepala BPBD DKI, Isnawa Adji menjelaskan kejadian bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area sekolah MTsN 19.
Tembok yang roboh tersebut bukan dari ruangan kelas melainkan tembok di sekitar sekolah.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tidak mampu menahan luapan air yang ada," ucap Isnawa. (Asp)
Baca Juga:
3 Orang Meninggal Dunia akibat Bangunan MTs Negeri 19 Jakarta Roboh