PDIP Anggap KAMI Hanya Tebar Intrik Tendensius

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 24 Agustus 2020
PDIP Anggap KAMI Hanya Tebar Intrik Tendensius
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, Sabtu (22/8). (MP/Ismail)

MerahPutih.com - Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, menyoroti munculnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dengan menggelar deklarasi serentak disejumlah daerah termasuk di Solo, Jawa Tengah.

Aria mengatakan awal kemunculan KAMI diharapkan kritis memberikan sesuatu yang produktif bagi bangsa ke depan. Namun, yang terjadi sekarang justru kemunculannya hanya tebar intrik tendensius.

Baca Juga

Begini Kelemahan Sosialisasi Kebijakan Publik Oleh Buzzer

"KAMI diharapkan memberikan masukan argumentatif, solutif, khususnya terkait persoalan pandemi COVID-19. Ternyata tidak demikian" ujar Aria, Minggu (23/8).

Dikatakannya, di dalam KAMI banyak orang orang yang dianggap sebagai bangsawan diantaranya Prof Edi Swasono, Mutia Hatta. Keduanya adalah person-person yang diakui integritas intelektual dan integritas moralnya.

"Dengan tokoh tersebut seharusnya KAMI memberikan kontribusi penyelesaian terkait pandemi COVID-19, mulai dari virus, penyebaran, dan dampaknya," tutur dia.

Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Selasa (18/8). Foto: MP/Ponco
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Selasa (18/8). Foto: MP/Ponco

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Ini mengatakan apa yang dilakukan KAMI justru lebih condong pada intrik belaka. Selain itu, isu-isu yang diangkat lebih pada intrik tendesius.

"Intrik memunculkan isu-isu sensasional destruktif dan tidak solutif. Isu yang dibangun KAMI saya lihat tidak memberikan sesuatu pencerahan di masyarakat dan justru menimbulkan kecurigaan satu sama lain di masyarakat," kata dia.

Aria menjelaskan isu menimbulkan kecurigaan itu diantaranya mengenai KAMI yang mempertanyakan ideologi Pancasila 18 Agustus 1945 dan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Isu tersebut dianggap sarang komunis, padahal mereka tidak ada buktinya.

"Siapa yang tidak sepakat dengan Pancasila 18 Agustus 1945, siapa yang mau mengubah Pancasila. Kalau ada yang memperjuangkan mengganti Pancasila di jalur formal, seperti di DPR, sebutkan saja," tutur dia.

Baca Juga

Pakai Influencer Sosialisasikan Programnya, Pemerintah Dinilai Tak Percaya Diri

Ia menambahkan ada beberapa statement KAMI tidak solutif. Sebab tuntutan KAMI itu telah dikerjakan oleh Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Ma'ruf. Melihat fakta itu masyarakat akan melihat sendiri niat tujuan mereka sesunguhnya.

"KAMI saya minta tidak membuat isu yang destruktif. Jangan bikin kisruh, ini yang penting. Kalau mau kritik monggo, tapi kalau mau bikin sekedar intrik untuk cari sensasi jangan lah," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

#Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia #PDIP
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Bagikan