PDIP akan Gelar Konsolidasi di GBK 1 Juni 2023 Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan nasi tumpeng pertama kepada Presiden Joko Widodo. Foto: PDIP

MerahPutih.com - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader partai banteng untuk bersiap "memerahkan" Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), pada 1 Juni 2023 mendatang.

Permintaan itu disampaikan Megawati lantaran perayaan HUT ke-50 PDIP sedianya dirayakan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Baca Juga

Megawati Sebut Tanpa PDIP, Jokowi tidak Bisa jadi Presiden

Namun, akibat GBK hendak digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U-20, 20 Mei-11 Juni 2023, maka PDIP tidak diperbolehkan menggunakan stadion tersebut.

Baca Juga

Jokowi Puji Megawati Tidak Grasah-grusuh soal Capres 2024

Megawati berjanji akan menggelar konsolidasi akbar yang melibatkan ribuan kader PDIP bertepatan dengan peringatan Bulan Bung Karno.

“Nanti bulan Bung Karno, 1 Juni Insya Allah akan dilakukan konsolidasi itu diadakannya di Gelora Bung Karno,” kata Megawati dalam pidatonya di acara HUT ke-50 PDIP di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1).

Megawati mengingatkan agar para kader PDIP terus bekerja dengan turun ke bawah. Sebab, dirinya akan terus memantau kinerja pada kader.

“Saya itu punya pantauan. Ini kerja, itu enggak kerja,” pungkas Megawati. (Pon)

Baca Juga

Megawati Serahkan Tumpeng Pertama kepada Presiden Jokowi, Diterima dengan Senyum

LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Tumben, PSI Apresiasi Kerja Anies Bangun Sekolah Net Zero Carbon
Indonesia
Tumben, PSI Apresiasi Kerja Anies Bangun Sekolah Net Zero Carbon

Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mengapresiasi kerja Gubernur Anies Baswedan yang merevitalisasi sekolah negeri yang berkonsep net zero carbon di Jakarta.

Selama Layanan Nataru PT KAI Sediakan Tiket Sebanyak 409.212
Indonesia
Selama Layanan Nataru PT KAI Sediakan Tiket Sebanyak 409.212

Sampai dengan Rabu (21/12) pemesanan tiket Nataru keberangkatan Stasiun Gambir dan Pasar Senen telah terjual sekitar 251.888.

Saat Jokowi Cerita Tahan Harga BBM Agar Beda Dengan Singapura dan Amerika
Indonesia
Saat Jokowi Cerita Tahan Harga BBM Agar Beda Dengan Singapura dan Amerika

"Bayangkan kalau Pertalite jadi Rp 33.000. Pasti demo semuanya bener gak? Oleh sebab itu dengan sekuat tenaga kita pertahankan harga ini," kata Jokowi.

Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat Impor dan Bayar Utang 5,7 Bulan
Indonesia
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat Impor dan Bayar Utang 5,7 Bulan

BI melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2022 mencapai USD 400,4 miliar atau turun dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya USD 403,6 miliar.

 Presidensi G20 Indonesia Kumpulkan USD 1,3 Miliar Untuk Pencegahan dan Penanganan Pandemi
Indonesia
Presidensi G20 Indonesia Kumpulkan USD 1,3 Miliar Untuk Pencegahan dan Penanganan Pandemi

Hasil pertemuan JFHTF ke-5, akan menjadi bahan masukan pada Pertemuan kedua Menteri Keuangan dan Kesehatan pada November mendatang.

1.501 Warga Kembali Terinfeksi COVID-19 Dalam Sehari
Indonesia
1.501 Warga Kembali Terinfeksi COVID-19 Dalam Sehari

Pemerintah memperbarui data terkait kasus Corona di Indonesia. Hari ini dilaporkan ada tambahan 1.501 kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Tidak Semua Kepala Negara ASEAN Pilih Menginap di Labuan Bajo
Indonesia
Tidak Semua Kepala Negara ASEAN Pilih Menginap di Labuan Bajo

Dipilihnya Bali sebagai destinasi penginapan kepala negara lain selain di NTT juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki konektivitas yang baik.

Wamenkumham Sebut Pasal Penghinaan Pemerintah tidak Bertentangan dengan UUD 45
Indonesia
Wamenkumham Sebut Pasal Penghinaan Pemerintah tidak Bertentangan dengan UUD 45

Menurutnya, pasal tersebut tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Pemkot Surabaya Bakal Terima Puluhan Bus Listrik Usai KTT G20
Indonesia
Pemkot Surabaya Bakal Terima Puluhan Bus Listrik Usai KTT G20

Bus listrik tersebut akan dimanfaatkan untuk menambah armada Surabaya Bus, Trans Semanggi Surabaya hingga feeder.

Polda Metro Jaya Matangkan Wacana Pengaturan Jam Kerja
Indonesia
Polda Metro Jaya Matangkan Wacana Pengaturan Jam Kerja

Polda Metro Jaya menyebut pengaturan jam kerja bagi pekerja di Jakarta hingga kini masih terus dimatangkan. Termasuk melakukan pembahasan internal. Kebijakan ini diklaim untuk mengurai kemacetan.