PBNU Panggil PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo Diduga Berpolitik Praktis

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 23 Januari 2022
PBNU Panggil PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo Diduga Berpolitik Praktis
Bendera NU. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo dipanggil Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait dengan dugaan keterlibatan politik praktis, yakni memberikan dukungan bagi bakal calon presiden 2024.

"Atas arahan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf, kami secara resmi memanggil Ketua Cabang NU Banyuwangi dan Sidoarjo," kata Ketua PBNU Amin Said Husni melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (23/1).

Baca Juga:

Wapres Ma'ruf Hingga Istri Gus Dur Masuk Susunan Pengurus Baru PBNU

Pemanggilan tersebut tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani langsung Ketua PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekretaris Jenderal Nur Hidayat.

Ketua PCNU Banyuwangi dipanggil setelah PBNU menerima laporan adanya agenda politik Pemilihan Presiden 2024 yang melibatkan PCNU Banyuwangi. Bahkan, kegiatan itu juga digelar di Kantor PCNU Banyuwangi pada hari Rabu (19/1) dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.

Pemanggilan PCNU Sidoarjo dilandasi adanya laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo serta melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sidoarjo.

Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo diminta segera buat laporan tertulis dan lengkap serta dikirim secara langsung kepada Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama ( PBNU ) masa khidmat 2021-2026, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjanjikan NU mengambil jarak dengan politik praktis.

Hal itu merupakan keputusan dalam Muktamar ke-26 NU Tahun 1979 di Semarang, Muktamar ke-27 Tahun 1984 di Situbondo, lalu disempurnakan dalam Muktamar ke-28 NU Yahun 1989 di Yogyakarta. (*)

Baca Juga:

Gus Ipul Resmi Jadi Sekjen PBNU

#PBNU #Pemilu #Politik
Bagikan
Bagikan