PBNU: Madrasah Mati, Generasi Muda Berguru dengan 'Syeikh Google'

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Rabu, 16 Agustus 2017
PBNU: Madrasah Mati, Generasi Muda Berguru dengan 'Syeikh Google'
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud. (MP/Fadhli Harahap)

MerahPutih.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menilai penerapan full day school akan mematikan Madrasah Diniyah (Madin) yang sudah menjadi muatan lokal di sejumlah daerah.

Akibatnya, generasi muda menjadi gagal paham ajaran Islam sesungguhnya, dan kemudian menggali Islam dari jaringan internet.

"Bayangkan kalau ini sampai mati, 10 tahun kedepan nanti akan ada generasi yang tidak bisa baca Alquran yang tajwid (hukum bacaan Alquran) gak bener, fiqih salatnya belum bener," kata Marsudi kepada awak media di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8).

Melanjutkan, Marsudi mengatakan, generasi muda akan kehilangan arah akibat matinya Madin. Mereka akan menjadikan internet sebagai guru dalam menggali ilmu keislaman.

"Jadi, Syeikh Google menjadi gurunya. Ketika Syeikh Google jadi gurunya lihat itu BNPT kebingungan mereka hanya belajar di website," kata dia.

Atas dasar itu, PBNU menolak keras diberlakukannya full day school.

Sebaliknya, PBNU meminta pemerintah memperkuat Madrasah Diniyah karena hasilnya nyata dan sudah jelas.

"Mestinya diperkuat karena itu hasil nyata membuat karakter bangsa menjadi kuat," tandasnya. (Fdi)

Baca berita terkait full day school lainnya di: Kata Mendikbud Lima Hari Sekolah Itu Khusus Buat Guru Bukan Siswa

#Full Day School #PBNU
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.
Bagikan