Paus Fransiskus: Homoseksualitas Bukan Kejahatan, tapi Dosa Paus Fransiskus melambaikan tangan sebelum meninggalkan tempat misa umum mingguan, di halaman San Damaso, Vatikan, Rabu (19/5/2021). ANTARA/REUTERS/Yara Nardi/RWA

MerahPutih.com - Paus Fransiskus meminta para uskup Katolik untuk menyambut orang-orang LGBTQ ke dalam gereja.

Paus dalam pernyataannya mengkritik undang-undang yang mengkriminalkan homoseksualitas sebagai "tidak adil", dengan mengatakan bahwa Tuhan mencintai semua anak-Nya sebagaimana adanya.

“Menjadi homoseksual bukanlah kejahatan,” kata Fransiskus Selasa (24/1), seperti dikutip AP.

Baca Juga:

Ritus Misa Requiem Paus Benediktus XVI Digelar Kamis (5/1)

Fransiskus mengakui bahwa para uskup Katolik di beberapa bagian dunia mendukung undang-undang yang mengkriminalkan homoseksualitas atau mendiskriminasi orang LGBTQ. Uskup sendiri menyebut masalah ini sebagai dosa. Namun, dia mengaitkan sikap seperti itu dengan latar belakang budaya.

Paus mengatakan para uskup harus menjalani proses perubahan untuk mengakui martabat setiap orang.

“Para uskup ini harus memiliki proses pertobatan,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka harus bersikap lembut seperti Tuhan berikan untuk kita umat.

Pernyataan Franci dipuji oleh para pembela hak-hak homoseksualitas sebagai tonggak sejarah. Hal itu dalah yang pertama diucapkan oleh seorang paus tentang undang-undang semacam itu.

Diketahui, sekitar 67 negara atau yurisdiksi di seluruh dunia mengkriminalkan aktivitas seksual sesama jenis. Sebanyak 11 di antaranya dapat atau memang menjatuhkan hukuman mati menurut The Human Dignity Trust.

Para ahli mengatakan, ketika hukum tidak ditegakkan, kriminalisasi tersebut berkontribusi pada pelecehan, stigmatisasi, dan kekerasan terhadap orang-orang LGBTQ.

Baca Juga:

5 Fakta Menarik Paus Benediktus XVI, Paus Pertama yang Mengundurkan Diri

Paus Fransiskus menyatakan undang-undang semacam itu “tidak adil”. Gereja Katolik harus bekerja untuk mengakhirinya.

Paus Fransiskus mengutip Katekismus Gereja Katolik dengan mengatakan bahwa kaum gay harus disambut dan dihormati, dan tidak boleh dipinggirkan atau didiskriminasi.

“Kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan Tuhan mencintai kita apa adanya dan untuk kekuatan kita masing-masing berjuang untuk martabat kita,” kata Paus Fransiskus, kepada AP di hotel Vatikan tempat dia tinggal.

Fransiskus mengatakan perlu ada perbedaan antara kejahatan dan dosa sehubungan dengan homoseksualitas. Ajaran Gereja berpendapat bahwa tindakan homoseksual adalah dosa, tetapi mereka harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat.

“Itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa. Baik, tapi pertama-tama mari kita bedakan antara dosa dan kejahatan.”

“Ini juga merupakan dosa untuk tidak beramal satu sama lain,” tambahnya.

Komentar paus tidak secara khusus membahas orang transgender atau non-biner, hanya homoseksualitas. Tetapi para pendukung inklusi LGBTQ yang lebih besar di Gereja Katolik memuji sebagai kemajuan penting. (*)

Baca Juga:

Pemakaman Paus Benediktus XVI Akan Berlangsung Sederhana

Kanal
LAINNYA DARI MERAH PUTIH
Kepercayaan Dunia terhadap Indonesia Meningkat Dampak Presidensi G20
Indonesia
Kepercayaan Dunia terhadap Indonesia Meningkat Dampak Presidensi G20

Indonesia semakin menguatkan tingkat kepercayaan dunia atas kemampuan Indonesia menjadi aktor penting dalam kancah dunia.

PKS Nilai Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Baik untuk Bangsa
Indonesia
PKS Nilai Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Baik untuk Bangsa

"Tak ada yang salah dengan silaturahmi antara Pak Surya Paloh dan Pak Prabowo," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi dalam keterangannya, Senin (6/3).

Jokowi Minta Bawaslu Tegas Mengawasi Pemilu
Indonesia
Jokowi Minta Bawaslu Tegas Mengawasi Pemilu

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (22/9).

Prabowo dan Airlangga Sepakat Jalin Kerja Sama
Indonesia
Prabowo dan Airlangga Sepakat Jalin Kerja Sama

Keduanya membahas strategi dan sinergi antar kementerian untuk menghadapi situasi dunia.

Besok, Yudo Margono Bakal Sertijab dengan Andika Perkasa
Indonesia
Besok, Yudo Margono Bakal Sertijab dengan Andika Perkasa

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan dilantik di Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (19/12). Seusai pelatikan, Laksamana Yudo akan langsung menjalani prosesi serah terima jabatan (sertijab) dari Jenderal TNI Andika Perkasa keesokan harinya.

Demokrat Sayangkan Masa Kampanye Pemilu 2024 Hanya 90 Hari
Indonesia
Demokrat Sayangkan Masa Kampanye Pemilu 2024 Hanya 90 Hari

Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mempertanyakan efektivitas waktu kampanye selama tiga bulan

Hasil Survei LSI: Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Capai 74 Persen
Indonesia
Hasil Survei LSI: Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Capai 74 Persen

Masyarakat disebut memiliki penilaian berbeda terkait kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama menjalankan roda pemerintahan. Ada yang puas namun ada juga yang belum merasakan kepuasan akan kinerja Jokowi.

Mekanisme Pengusulan Tiga Nama Capres yang Akan Diusung Nasdem
Indonesia
Mekanisme Pengusulan Tiga Nama Capres yang Akan Diusung Nasdem

Ketua DPP Nasdem Willy Aditya menjelaskan soal mekanisme pengusulan tiga nama capres yang akan diusung Nasdem di Pilpres 2024. Tiga nama tersebut akan diserahkan kepada Ketum Surya Paloh saat Rakernas.

Raker Komisi I DPR dengan Menhan, Panglima TNI dan KSAD Digelar Tertutup
Indonesia
Raker Komisi I DPR dengan Menhan, Panglima TNI dan KSAD Digelar Tertutup

Komisi I DPR RI menggelar rapat kerja bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman, KSAL Yudo Margono, Senin (26/9).

Mendagri Diminta Klarifikasi Terkait APDESI Deklarasi Jokowi 3 Periode
Indonesia
Mendagri Diminta Klarifikasi Terkait APDESI Deklarasi Jokowi 3 Periode

Guspardi mengatakan, rapat di Komisi II merupakan waktu yang tepat bagi Mendagri memberikan klarifikasi atas acara deklarasi Apdesi tersebut