Paus Francis Singgung Perlakuan Pemimpin Eropa Terhadap Pendatang


Paus Francis melambai di akhir Misa Minggu Palma di Lapangan Saint Peter di Vatikan, Minggu (9/4). (ANTARA FOTO/REUTERS/Tony Gentile)
Pemimpin tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus memperingatkan pertemuan pemimpin 20 besar perekonomian dunia (G20) di Hamburg, Jerman tidak membentuk persekutuan berbahaya dan merusak. Paus mengutarakan kekhawatirannya terhadap kaum miskin dan pendatang yang dapat menjadi korban.
"G20 membuat saya khawatir, mereka menyerang pendatang di negara separuh dunia dan bahkan lebih menyerang mereka seiring dengan perjalanan waktu," kata Paus seperti dikutip dalam percakapan dengan pendiri surat kabar tersebut, Eugenio Scalfari, yang dimuat dalam harian Italia la Repubblica pada Sabtu (8/7).
Fransiskus menyatakan takut akan persekutuan sangat berbahaya di antara kekuatan dengan pandangan menyimpang atas dunia: Amerika dan Rusia, Cina dan Korea Utara, (Vladimir) Putin dan (Bashar al-) Assad dalam perang di Suriah.
Paus pertama bukan orang Eropa dalam 1.300 tahun itu menyatakan bahaya terbesar menyangkut imigrasi, dengan kaum miskin, lemah, tersisih dan terpinggirkan, bersanding dengan yang takut akan serbuan pendatang.
Negara Eropa Bersatu berselisih mengenai cara mengatasi arus masuk besar pendatang, banyak yang lari dari perang dan kemiskinan di Suriah, Afghanistan dan negara lain.
Di puncak upaya menyelesaikan perbedaan atas perdagangan dan perubahan iklim, Angela Merkel, kanselir tuan rumah G20 Jerman, diharapkan memimpin pembahasan masalah itu.
Paus Fransiskus juga dikutip menyatakan Eropa harus menerapkan struktur federal sesegera mungkin atau tidak akan diperhitungkan sama sekali di dunia. Pada Mei, Paus berusia 79 tahun asal Argentina itu mendesak Eropa tidak melihat pendatang sebagai penjahat.
Sumber: REUTERS/ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan

Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan

Ketua KWI Sebut Paus Leo XIV Manusia Biasa, Ajak Indonesia Atasi Kemiskinan Spiritual Bersama-sama

Vatikan Bersiap untuk Konklaf, Kapel Sistina Dikunci, 6 Nama Mencuat Jadi Calon Kuat

Kardinal Terpidana Tuntut Hak Ikut Konklaf, Picu Ketegangan Baru di Vatikan

Jelang Konklaf, para Kardinal Masuk Karantina, Bersumpah tidak Kontak dengan Dunia Luar

Trump Unggah Gambar AI Dirinya Jadi Paus di Instagram, Uskup Katolik New York Protes

Dokumenter Terakhir Paus Fransiskus Garapan Martin Scorsese Libatkan Remaja Indonesia, Berkisah tentang Dialog Kebudayaan

Konklaf Dimulai 7 Mei, para Kardinal Bersiap mulai dari Saling Mengenal hingga Jalin Persatuan untuk Lanjutkan Legasi Paus Fransiskus

Konklaf Pemilihan Paus Dimulai 7 Mei, Vatikan Pasang Penghambat Informasi dan Pemblokiran Frekuensi untuk Cegah Kebocoran
