Patungan Jadi Budaya Khas Anak Tongkrongan di Negeri Aing


Fenomena patungan di tongkrongan demi jiwa kolektif. (Foto: Pixabay/5851928)
PATUNGAN merupakan perumpamaan ditongkrongan anak muda untuk "mengumpulkan uang bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan”. Biasanya pengumpulan uang ini untuk beli cemilan waktu nongkrong. Patungan jadi opsi yang punya sisi ‘enak enggak enak’. Enaknya tentu bisa makan banyak bayarnya dibagi rata. Enggak enaknya kalau udah bayar banyak tapi makannya cuma sedikit.
Kegiatan patungan ini seperti sudah menjadi ciri khas anak tongkrongan di negeri aing. Bagaimana tidak, untuk membeli cemilan di tongkrongan, tidak bisa hanya satu orang saja, karena dapat membebani orang tersebut. Oleh karena itu, patungan menjadi win win solution agar semua sama rata.
Baca Juga:
5 Lagu Galau Wajib di Tongkrongan, ‘Semua Tentang Kita’ Juaranya

Istilah patungan kemudian berkembang untuk lebih memudahkan komunikasi. Maka munculah istilah lainnya, PT PT, Kolekan, Matung, Sokongan, dan Urunan. Kata PT PT dan matung, diambil dari kata patungan itu. Sementara sokongan menurut KBBI adalah penunjang, penyanggah, bantuan. Bisa dikatakan kata ini memiliki arti yang sama dengan maksud patungan. Kata Urunan biasa dikenal di daerah Jawa dan sekitarnya, kalimat yang cukup jarang digunakan untuk anak-anak tongkrongan sekarang. Tetapi memiliki maksud yang sama.
Kolekan biasa dikenal di tongkrongan anak sekolah. Kata ini memiliki maksud yang negatif, sering dikaitkan dengan tindakan "abang-abangan sekolah" untuk memeras juniornya. Kegiatan yang kurang terpuji kerap terjadi di tahun ajaran baru, atau lebih tepatnya ketika kelas satu baru masuk sekolah.
Tapi dengan patungan, terkadang kamu bisa tahu dan dapat membedakan bagaimana tipe-tipe teman di tongkrongan kamu ketika diajak patungan. Kamu masuk salah satunya engga nih?
Baca Juga:
1. Orari : Orang Rich (finansial di atas rata-rata)

“Cuy beli cemilan dong, nih pakai duit gue aja”. Turut bersyukurlah jika teman di tongkrongan kamu seperti ini. Tipe teman yang sudah tidak diragukan lagi dari segi finansialnya. Kamu tidak usah terlalu memikirkan dana buat cemilan ketika nongkrong bareng dia. Dijamin tongkrongan kamu penuh dengan cemilan. Walapun kamu disuruh bayar, biasanya hanya sebagian kecil saja. Tipe teman seperti ini harus dilestarikan dan dirawat jika ada di tongkrongan kamu.
2. Ceper : Ceban Pertama (biar sedikit asal solid)

“Ceban pertama nih buat beli cemilan”. Tipe teman seperti ini, biasanya yang mengawali buat beli cemilan, biar enggak terlihat kurang patungannya, makanya dia mending pertama ngajuin nominal patungannya. Biarpun nanggung patungannya, asal tetapi solid beli cemilan buat anak tongkrongan. Tetapi terkadang tipe ini merasa minder, makan cemilannya cuman sedikit, karena sadar patungannya enggak terlalu besar dibanding teman lainnya.
3. Kolega : Kolekan Kaga (biasanya ngucap "Sini gua yang jalan")

“Sini gue yang jalan”. Tipe teman yang satu ini, biasanya bertugas di lapangan. Anak tongkrongan pada patungan uang, eh dia malah patungan tenaga. Biasanya di akhir sesi patungan, tipe ini langsung sigap mengajukan diri untuk membeli cemilan. Karena memang sudah sadar diri tidak patungan. Harus dimaklumi jika tipe ini ada di tongkrongan kamu. Setidaknya dia mau jalan buat beli cemilan dan solid sama anak tongkrongan.
Tapi ada yang lebih parah. Ada saja tipe teman tongkrongan yang tidak mau patungan, tidak mau jalan beli cemilan, tapi ikut makan. Hmm enaknya diapain nih teman yang seperti ini? (rzk)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Sopir Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Bank Jateng Wonogiri Pastikan Simpanan Nasabah Aman

Tantiem Direksi dan Komisaris BUMN Dihapus, Prabowo: Yang Tidak Setuju, Mundur

Antusias Warga Menukarkan Uang dalam Program Serambi 2025 di Hall Basket GBK

ART Curi Uang Majikan Rp 315 Juta, Ternyata Dipakai untuk Beli Makeup

Prabowo Minta Pejabat Jaga Uang Rakyat agar Tak Dikorupsi

Uang Pecahan Rp 10 Ribu Bergambar Rumah Limas Tidak Berlaku dan Tidak Bisa Ditukar

Jumlah Pemudik Naik Drastis, Perputaran Uang Makin Tinggi

Bank Indonesia Sediakan Penukaran Uang di Jalur Mudik

Kuota Penukaran Uang Baru Cuma 5.000 Orang Per Hari

Menukar Uang Rupiah Cacat atau Rusak? Bisa, Ini Syaratnya
