Pastikan Tak Ada Luka Fisik di Area Sensitif AY, Polisi: Jangan Percaya Medsos

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Kamis, 11 April 2019
Pastikan Tak Ada Luka Fisik di Area Sensitif AY, Polisi: Jangan Percaya Medsos
Terduga penganiayaan terhadap pelajar SMP berinsial Aud, Rabu malam, secara resmi menyampaikan permohonan maaf mereka kepada korban dan pihak keluarga, serta masyarakat luas secara umumnya. (ANT/Andil

MerahPutih.com - Polresta Pontianak telah menetapkan tiga siswi SMA berinisial F, TPP dan NNA (siswi SMA) tersangka kasus penganiayaan pelajar SMP berinisial AY di Pontianak, Kalimantan Barat. Kepolisian juga membantah terkait informasi adanya kerusakan fisik di area alat vital korban akibat pengeroyokan.

Kapolresta Pontianak, Kombes Muhammad Anwar menjelaskan dari hasil visum oleh pihak Rumah Sakit Mitra Medika tidak ada perlukaan atau memar terhadap area sensitif korban. Menurut dia, fakta itu juga diperkuat dari keterangan ketiga tersangka dan sembilan saksi yang diperiksa membantah hal yang sama.

"Fakta yang hingga ditetapkan sebagai tersangka, yakni tersangka menjambak rambut korban, mendorong hingga jatuh, lalu ada tersangka yang memiting, dan ada tersangka yang melempar menggunakan sandal," kata Kapolres, saat jumpa pers di Pontianak, kemarin.

Polres kalbar
Polresta Pontianak telah menetapkan tiga siswi SMA berinisial F, TPP dan NNA (siswi SMA) tersangka kasus penganiayaan pelajar SMP berinisial AY di Pontianak. (ANT)

Untuk itu, Kapolres mengimbau masyarakat tidak mempercayai informasi yang menyesatkan di medsos, seperti pelaku melakukan pengeroyokan maupun sampai merusak area sensitif korban itu.

Kepala Bidang Dokkes Polda Kalbar, Kombes dr Sucipto juga menepis informasi salah yang sebelumnya beredar di medsos. "Intinya masih utuh, tidak ada robekan atau luka, dan tidak ada trauma fisik pada area sensitif tersebut," tegas dia, dilansir Antara.

Sementara itu, Mabes Polri memastikan ketiga tersangka itu belum ditahan, statusngenai teman pria dan unggahan di media sosial. Peristiwa penganiayaan bermula ketika para pelaku menjemput korban di rumahnya.

Pelaku membujuk korban bertemu dengan alasan membicarakan sesuatu. Korban kemudian dianiaya di Taman Akcaya. Target pengeroyokan diduga bukanlah A, namun kakak sepupunya.

A saat ini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Pontianak. Dia mengalami trauma fisik dan psikologis. A juga mendapat rujukan untuk menjalani rontgen tengkorak kepala dan dada akibat kepala korban dibenturkan di aspal dan mendapat penyerangan di bagian dada saat dianiaya.

Polisi telah menaikkan status kasus penganiayaan ini ke tingkat penyidikan. (*)

#Kekerasan Anak #Pengeroyokan
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Bagikan